Ads Top

6 Fakta Tingkat Keimanan Setelah Ramadhan, Anda Termasuk yang Mana?

binajati.blogspot.com

BINAJATI - Menjadi seorang muslim tidak hanya cukup dengan pengakuan saja. Tidak hanya cukup disimbolkan dengan syahadat di lisan, dan tercatat di KTP bahwasanya ber-Islam. Karena kalau ber-Islam hanya di KTP, jangan-jangan yang masuk ke surga kelak cuma KTP-nya saja (hehe).

Untuk itu jadilah muslim sejati. Muslim yang tercermin dari ketaqwaan dan keimanannya.

Jadilah muslim yang mampu menembus derajat al-yaqin. Yaitu yakin dengan seyakin-yakinnya dengan keberadaan Allah, Rasulullah dan Islam.

Sungguh, kedudukan al-yaqin sangat tinggi di sisi Allah. Orang yang sudah mendapatkan derajat al-yaqin hidupnya akan selalu dalam bimbingan Allah. Melangkah dengan kehendak-Nya. Ibarat wayang, wayang yang mempunyai rasa. Dikendalikan sang dalang namun penuh kompromi. Kompromi dalam hidayah-Nya.

Allah subhanahu wa ta’ala mengkhususkan untuk orang-orang yang telah mencapai derajat al-yaqin. Untuk pengikut para Nabi, yakin al musyahadah merupakan tingkatan keyakinan yang paling tinggi. Yaitu tingkatannya para kekasih Allah. Baik tingkatannya dari kalangan para sahabat, dan para ahli ibadah.

Al musyahadah adalah tingkatan keyakinan terhadap hal yang ghaib, namun seakan-akan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Baca juga:
• 4 Fadhilah dari Bacaan Basmallah yang Tidak Disangka-sangka

• Inilah Fadhilah Amalan  yang Bisa Memotivasi Anda untuk Meraih Karamah-Nya

• Rahasia Ma'rifatullah yang Harus Anda Tahu: dari Diam, Hening hingga Fana

Keyakinan para sahabat pernah diungkapkan oleh Amir bin Abdul Qais, "Seandainya surga dan neraka ditampakkan, mereka tidak akan bertambah keyakinan. Karena keyakinan mereka sudah sempurna tanpa perlu bukti yang kasat mata." 

Al-yaqin dihunjamkan Allah ke dada hamba-Nya sebagai jalan hening, jalan menjaga stabilitas keimanan hamba-Nya. Karena tanpa keyakinan yang mendalam, seorang muslim akan mudah goyah ke-Islamannya, dan gampang terombang-ambing oleh ujian kehidupan ini.
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung - Q.S Al Baqarah ayat 4-5 
Lalu bagaimana caranya untuk bisa mencapai derajat Al Yakin?

Dan sembahlah Tuhanmu sampai tumbuh keyakinan kepadamu - QS. Al-Hijr : Ayat 99

Dengan beribadah yang istiqamah, maka Allah akan menumbuh suburkan keyakinan hamba-Nya.

Dan untuk meyakini haqul yakin akan keberadaan Allah tidak hanya cukup dengan beribadah. Baik ibadah ritual maupun muamalah. Kita harus mengenal siapa yang akan disembah.

Untuk mengenal Allah, mulailah dengan mengenali diri sendiri, "Aku ini siapa, hidup ini untuk apa, beribadah untuk siapa, dan setelah mati mau kemana?"

Nah, itulah salah satu jalan untuk mengenal Allah (ma'rifatullah). Karena ibadah kepada Allah tanpa ada rasa mengenal Allah hanya akan menyesatkan jiwa.

Itulah hakikat ibadah yang sering kita lalaikan. Melupakan akhlak dan adab hati sebelum beribadah. Maka tak heran jika ada orang yang rajin berzikir, rajin shalat, namun masih ada penyakit hati dalam dirinya.

Meskipun demikian, orang yang beribadah kepada Allah tentu lebih baik dari pada orang yang tidak beribadah sama sekali.

Nah, itulah sepintas tentang elit al-yaqin. Lalu bagaimana tingkatan derajat yaqin lainnya?

6 Tingkat Keimanan Manusia di Hadapan Allah Pasca Ramadhan 

Layaknya sebuah madrasah, Ramadhan akan menghasilkan lulusan yang berbeda-beda. Baik dari segi nilai kelulusan maupun ragam prestasi. Ada yang lulus Ramadhan dengan nilai pas-pasan, hingga ada pula yang lulus dengan segudang prestasi. Ada pula yang langsung melesat derajat keimanannya, dan ada pula yang stagnan.

Baca juga: 
• Rahasia Terpendam dari Kekuatan Mata yang Harus Anda Waspadai

• 2 Hal Ghaib yang Harus Anda Tahu Tentang Alam Mimpi

• 5 Tanda Diterimanya Amal Ibadah di Bulan Ramadhan yang Harus Anda Tahu

Meski hasil Ramadhan semuanya hak prerogeratif Allah, namun semua itu juga tidak terlepas dari faktor sebab-akibat dari perjuangan seorang hamba dalam mengarungi bahtera Ramadhan. Baik ikhtiar sebelum Ramadhan, maupun kesungguhannya selama menjalani ibadah di Bulan Ramadhan.

Yes, inilah 6 derajat keimanan atau keyakinan (yaqin) kepada Allah yang bisa memotivasi anda untuk lebih baik lagi:

1. Derajat Orang Awam (Taklid)

Orang yang taklid akan menyandarkan warna keimanannya pada kyai panutannya, tanpa mau memahami dalil dari al-Qur'an dan As-Sunnah. Yang penting ikut kyai, dijamin pasti benar. Kira-kira seperti itu kebatinan orang awam dalam mengimani agamanya.

2. Derajat Ilmul Yaqin

Derajat yaqin yang kedua ini mendasarkan keimanannya pada dalil-dalil yang bersumber dari al-Qur'an dan As-Sunnah. Dia mau mengimani sesuatu setelah ada ilmu atau dalil yang menyertainya.

Syekh Nawawi al-Bantani menyebutkan, "Orang dengan kategori keimanan tingkat taqlid dan ilmu, maka orang tersebut masih terhijab dengan zat Allah."

3. Derajat Ainul Yaqin (Muraqabah)

Keimanan ainul yaqin akan melahirkan kesadaran diri bahwasanya Allah selalu bersamanya, dan mengawasi dirinya setiap saat.

4. Derajat Haqqul Yaqin

Derajat keimanan orang ini masuk dalam maqam musyahadah atau makrifat.

Orang dengan derajat makrifat akan memandang Tuhannya di setiap saat. Orang dengan kategori keimanan ini akan terhijab antara dirinya dengan makhluk Allah. Dengan demikian yang nampak pada dirinya hanyalah Allah semata.

5. Derajat Hakikat

Dengan keimanan ini, orang tersebut akan fana dimabuk cinta kepada Allah. Yang nampak hanyalah Allah, dirinya lenyap dan tenggelam di dalam lautan rasa. Ibarat seperti orang yang tenggelam di lautan, ia sudah tidak lagi melihat adanya pantai. Tidak lagi meliahat dirinya, tenggelam di lautan rasa kepada Allah.

6. Derajat Baqa (al-Yaqin)

Dengan keimanan ini, maka orang tersebut akan memandang Allah dan makhluk-Nya secara bersamaan. Dengan keimanan ini, orang tersebut akan memandang segala sesuatu dengan dua label yang berbeda. Yaitu Allah sebagai ujut hakiki, dan makhluk-Nya sebagai ujut majazi.

Ketika maqam al-Yaqin tenggelam (fana), maka dirinya pun akan bertambah baqa. Semakin mengakui keesaan Allah, dan semakin menjaga adab kepada makhluk-Nya.

Nah, itulah 6 derajat keimanan seorang hamba. Semua tingkatan keimanan di atas baik. Meskipun derajat dari semua keimanan itu berbeda nilainya di sisi Allah. Wallahu a'lam.

Yogyakarta, 2 Juni 2019
Salam wa rahmah,
Thabib Wira Al Faqir Ilallah


Baca juga: Rahasia untuk Meraih Khusyuk dalam Berzikir
6 Fakta Tingkat Keimanan Setelah Ramadhan, Anda Termasuk yang Mana? 6 Fakta Tingkat Keimanan Setelah Ramadhan, Anda Termasuk yang Mana? Reviewed by Tabib Wira on June 01, 2019 Rating: 5