Ads Top

Rahasia Marifatullah yang Harus Anda Tahu: dari Diam Menuju Hening hingga Fana ke Alam Hakikat

https://binajati.blogspot.com

BINAJATI - Satu hal yang harus anda tahu tentang kondisi jasmani dan ruhani pada orang yang sedang berpuasa.

Saat Anda melatih diri untuk menahan lapar dan dahaga dengan jalan berpuasa, maka hal tersebut akan memicu sumber ruhani anda terbuka lebar. Seolah-olah jiwa Anda sedang menyiapkan diri agar perlahan-lahan mampu menelan makanan ruhaniah yang telah Allah persiapkan sejak dahulu kala.

Kekosongan dominan dalam diri karena berpuasa akan menyebabkan seseorang lebih mudah menyaksikan cahaya makrifat.

Ibarat seperti seruling bambu, di saat di dalam rongga seruling bambu kosong dari sesuatu, maka seruling tersebut akan menghadirkan suara yang mempesona.

Nah, itulah kedasyatan dari laku puasa sebagai proses tazkiyah atau penyucian diri. Karena fakta seseorang yang selalu berada dalam kekenyangan, maka ia akan terkendala dalam merasakan kelembutan ruhaniahnya.

Baca juga:
• 4 Fadhilah dari Bacaan Basmallah yang Tidak Disangka-sangka

• Inilah Fadhilah Amalan  yang Bisa Memotivasi Anda untuk Meraih Karamah-Nya


Mengenai penyucian diri dengan jalan berpuasa, Maulana Rumi dalam bait-bait syairnya selalu mengisyaratkan tentang kebutuhan manusia bukan hanya yang bersifat materi saja. Hakikat manusia ada pada jiwanya.

Jiwa manusia sebagaimana tubuh, juga butuh makanan. Jika tak makan, jiwa pun akan mengalami sakit seperti tubuh. Adapun makanan untuk jiwa adalah cahaya.

Rahasia Terpendam dari Laku Diam untuk Melesatkan Jiwa Kewalian - Ma'rifatullah

Selain mendiamkan pencernaan Anda saat berpuasa, Anda semaksimal mungkin harus bisa mendiamkan mulut dari perkataan yang sia-sia.

Saat mulut Anda diam, tertutup dari perkataan yang sia-sia dan caci makai, maka hal tersebut akan menjadi pemicu untuk membuka pintu-pintu ma'rifatullah.

Memang, mulut terdiam bukan perkara yang mudah. Setiap mau diam, ada saja yang ingin dikomentari. Hati dan pikiran pun terus saja berisik.

Dan terkadang, zikir itu lebih mudah untuk dilakukan dari pada diam. Ahli zikir sekalipun belum tentu bisa diam dalam keheningan. Padahal, diam adalah puncak dari zikir itu sendiri. Karena diam adalah proses sinkronisasi DNA manusia menuju perbaikan dan pemurnian. Melalui tafakur, taqarub dan tadabur.

Dengan diam, maka hal tersebut akan mengaktifkan unsur tanah dalam DNA manusia. Sebagai jalan mengendapkan unsur api, angin, dan air dalam DNA manusia.

Dengan mulut tertutup (diam), maka mulut lain akan membuka dan menghasilkan sensasi ketenangan yang luar biasa. Jiwa pun mampu melesat menembus ma'rifatullah. Dan mampu melahap rahasia-rahasia dari Langit.

Baca juga: 2 Hal Ghaib yang Harus Anda Tahu Tentang Alam Mimpi

Bila DNA manusia sudah tertata dengan jalan diam, maka kehidupan pun akan tertata dengan sendirinya. Dan semesta pun akan meresponnya dengan segala keindahan.

Yes, itulah rahasia luar biasa dari mulut yang terdiam dari caci maki dan ghibah. Apalagi di Bulan Ramadhan seperti saat ini. Sangat bagus sebagai latihan untuk mendiamkan mulut dari hal-hal yang merusak hati.

Kalau tak mampu menjaga hati, maka jagalah mulut Anda untuk diam.

Alasan Utama Anda Harus Diam untuk Meraih Hening dengan Jalan Bertafakur

Lebih jauh lagi dalam mendiamkan mulut adalah dengan laku khusus. Yaitu dengan ritual tafakur.

Mengenai tafakur, Imam Syafi’I yang dikutip Imam Ghazali dalam kitabnya al-Munqidz min al-Dholal mengatakan, "Lawanlah nafsu bicara dengan menutup mulut. Hadapilah persoalan pelik dengan tafakur."

Secara khusus Imam Al Ghazali memaknai tafakur adalah sebagai jalan ma'rifatullah. Karena dengan bertafakur akan memudahkan hati untuk insaf, semakin teguh keyakinan bahwa akhirat lebih utama dan kekal. Serta muncul harapan besar bahwa Allah pasti menolong dari setiap peliknya kehidupan ini.

Baca juga: Rahasia Terpendam dari Kekuatan Mata yang Harus Anda Waspadai

Dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin, Imam Al Ghazali mewanti-wanti agar selayaknya setiap muslim untuk membiasakan diri untuk bertafakur. Dan hal ini dipertegas sebelumnya oleh ibu kita Sayyidah Aisyah, istri dari Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Sayidah Aisyah, istri dari Baginda Nabi ini amat ketat dalam menjaga dirinya, bahkan terhadap larangan-larangan yang dianggap kebanyakan manusia sepele. Yaitu soal mainan (game). Perhatikan statemen dari Sayidah Aisyah yang kami nukilkan dari hadis riwayat Bukhari berikut,
Diriwayatkan, Aisyah radhiyallahu anha pernah mendengar bahwa keluarganya memiliki permainan dadu di rumahnya. Aisyah langsung berkirim surat kepada mereka dan berkata, “Jika kalian tidak membuangnya keluar, maka aku akan mengeluarkan kalian dari rumahku - HR. Bukhari
Secara terang benderang Sayidah Aisyah menolak adanya 'game'. Karena beliau tidak mau kehilangan waktu dengan bermain-main di dalam rumah tanpa mengenal waktu.

Nah, kalau kita cermati, para ulama terdahulu sangat selektif dalam memanfaatkan waktu. Utamanya untuk ibadah, jihad dan tafakur. Salah satu contohnya adalah Imam Syafi'i.

Imam Syafi’i, ulama kelahiran Gaza itu mampu tidak tidur semalam suntuk dalam tafakurnya. Dan berhasil memecahkan 70 masalah fiqih.

Manfaat Tafakur yang Utama

Sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban menyebutkan, “Berpikir sesaat lebih utama daripada ibadah setahun.”

Mengapa bisa demikian?

Karena berpikir dengan sirr dan dibimbing oleh rasa (hati) akan memberi manfaat yang tidak bisa dihasilkan oleh suatu ibadah yang dilakukan selama setahun.

Baca juga: Rahasia untuk Meraih Khusyuk dalam Berzikir

Abu Darda’ seorang sahabat yang terkenal sangat abid pernah ditanya tentang amalan yang paling utama, ia menjawab, “tafakur.”

Yes, itulah keutamaan tafakur. Dengan tafakur seseorang bisa memahami sesuatu hingga ke alam hakikat. Tenggelam ke alam rasa. Sembah cipta, karsa dan rasa. Wallahu a'lam.

Yogyakarta, 29 Mei 2019
Salam wa rahmah,
Thabib Wira Al Faqir Ilallah


Vidio Kajian Tasawuf "Rahasia Diam" bersama Ustadz DR. Arrazy Hasyim, Lc, MA

Rahasia Marifatullah yang Harus Anda Tahu: dari Diam Menuju Hening hingga Fana ke Alam Hakikat Rahasia Marifatullah yang Harus Anda Tahu: dari Diam Menuju Hening hingga Fana ke Alam Hakikat Reviewed by Tabib Wira on September 24, 2021 Rating: 5