Ads Top

Gunakan Cara Ini untuk Hitung Hari Selamatan Orang Meninggal via Online Terpercaya

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINAJATI - Sudah menjadi tradisi di Nusantara (khususnya Islam Aswaja), bahwa setiap ada orang yang meninggal dunia akan diadakan upacara selamatan.


Menurut beberapa literatur terpercaya, asal-usul selamatan orang meninggal dunia berasal dari tradisi Jawa tempo dulu (pra-Islam). Dan dengan siasah da'wah, maka para ulama saat itu berijtihad untuk mengawinkan tradisi Jawa dengan spiritual Islam. Di mana acara selamatan orang meninggal dunia  dilakukan dengan tata cara dan ubo rampe yang sama. Namun dirubah dari sisi spiritualnya. Yaitu dengan tahlilan, kenduri sedekah dan doa secara Islam.

Alhasil da'wah bil hikmah yang dibawa para ulama yang tergabung dalam barisan Wali Songo mampu meng-Islamkan tanah Jawa dan Nusantara pada umumnya.

Baca juga:
• Sungguh-sungguh Terjadi, Sakaratul Maut Mengerikan dan tidak Wajar

• Amalan untuk Memudahkan Sakaratul Maut yang Perlu Anda Tahu

• Keadaan Tubuh & Ruh Manusia Setelah Meninggal Dunia, inilah Faktanya


Di era milinium saat ini, tradisi selamatan orang meninggal dunia masih tumbuh subur di tanah Jawa dan Nusantara pada umumnya. Lalu tradisi apa saja yang biasanya dilakukan saat acara selamatan orang meninggal dunia? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Waktu Pelaksanaan Selamatan Orang Meninggal Dunia

Dalam keyakinan Jawa, waktu selamatan orang meninggal dunia dibagi beberapa periode, yaitu:
  1. Geblag atau selamatan setelah pemakaman. Ada juga yang menyebutnya Ngesur / Nyaur Tanah. Cara menentukannya dengan rumus jisarji dan harus dilaksanakan saat itu juga
  2. Nelung dina atau selamatan setelah tiga hari kematian, cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran nelung dina digunakan rumus lusarlu, yaitu hari ketiga dan pasaran ketiga.
  3. Mitung dina atau selamatan setelah tujuh hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mitung dina digunakan tusaro, yaitu hari ke ketujuh dan pasaran kedua.
  4. Matang puluh dina atau selamatan setelah 40 hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran matangpuluh dina digunakan rumus masarma, yaitu hari kelima dan pasaran kelima.
  5. Nyatus dina atau selamatan setelah 100 hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan bari dan pasaran digunakan rumus perbitungan bari rosarma, yaitu hari kedua dan pasaran kelima.
  6. Mendhak sepisan atau selamatan setelah satu tahun kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mendhak pisan digunakan rumus patsarpat yaitu hari keempat dan pasaran keempat.
  7. Mendhak pindho atau selamatan setelah dua tahun kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mendhak pindho digunakan rumus rosarpat, yaitu hari kesatu dan pasaran ketiga.
  8. Nyewu atau selamatan setelah seribu hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran seribu hari (nyewu) digunakan rumus nemsarma yaitu hari keenam dan pasaran kelima.
Untuk menghitung hari  yang tepat untuk upacara selamatan orang meninggal dunia, dahulu kala biasanya orang-orang bertanya kepada sesepuh yang dianggap tahu tentang hal tersebut. Yaitu bertanya kepada Mbah Kaum atau biasa juga disebut Mbah Modin.

Baca juga:
• Cara Mencari Hari Lahir dan Menghitung Umur dengan Mudah 

• Horoskop Jawa - Aplikasi Gratis untuk Mencari Weton Kelahiran dengan Mudah


Dengan perkembangan tehnologi yang luar biasa saat ini, dan semakin meleknya generasi sekarang akan internet, maka untuk menghitung hari selamatan bisa dilakukan dengan mudah. Yaitu dengan klik aplikasi "Hitung OnLine" di bawah ini!




Hasil hitung dengan aplikasi on line ini sangat akurat, jadi Anda bisa menggunakannya sebagai acuan.

Ubo Rampe untuk Acara Selamatan Orang Meninggal Dunia

BINAJATI - https://binajati.blogspot com
Inilah Cara Cepat & Tepat Hitung Hari Selamatan Orang Meninggal via On Line Terpercaya
[Gambar Aplikasi]
Dengan siasah da'wah, kalau dulu acara selamatan biasanya dengan ubo rampe sajen. Maka sajen dan kenduri ditiadakan, dan diganti dengan kenduri sedekah. Artinya kenduri dan sajen yang dulu ditujukan untuk arwah nenek moyang dan untuk orang yang diselamati, dan juga ditujukan untuk danyang setempat. Maka diera Wali Songo paradigmanya dirubah. Sajen dan kenduri diniatkan untuk disedekahkan atau diberikan kepada manusia yang masih hidup. Yaitu kepada saudara dan para tetangga. Wallahu a'lam.

Disusun oleh Thabib Wira
Gunakan Cara Ini untuk Hitung Hari Selamatan Orang Meninggal via Online Terpercaya Gunakan Cara Ini untuk Hitung Hari Selamatan Orang Meninggal via Online Terpercaya Reviewed by Tabib Wira on March 24, 2021 Rating: 5