Ads Top

Rahasia Hubungan Sir Allah dan Nur Muhammad yang Harus Anda Tahu

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINAJATI - Dalam tradisi sufi terdapat keyakinan yang begitu populer, bahwa cikal bakal-alam adalah Nur Muhammad.


Nur Muhammad sengaja diciptakan Allah sebagai jalan melihat dan menampakkan kebesaran diri-Nya. 


Hal itu sebagaimana termaktub dalam hadis Qudsi: Kuntu kanzan makhfiyyan fa ahbabtu an u’rafa fa khalaqtu al-khalqa fabi ‘arafuni (Aku pada mulanya adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, Kuciptakanlah makhluk maka melalui Aku mereka kenal Aku).


Terlepas  dari perdebatan apakah  riwayatnya sahih ataukah lemah, pada umumnya orang sufi menerima hadits  tersebut, namun dengan beberapa penafsiran yang berbeda. Meski demikian,  mereka cenderung sepakat bahwa manusia adalah microcosmos yang memiliki sifat-sifat yang menyerupai Tuhan dan paling potensial mendekati Tuhan (Bandingkan QS. 41:53).


Menurut Abdul Karim al-Jilli, "Kata al-khalqa tersebut adalah makhluk pertama. Yaitu Nur Muhamad sebagai penyebab adanya semesta. Kemudian ruh tersebut terkistral pada diri para nabi, rasul, wali dan orang-orang shalih. Sebagai cermin Allah yang diciptakan atas nama-Nya dan sebagai gambaran atas nama, sifat dan af’al-Nya." (Insan al-Kamil, Juz 2, hal. 58, 74, 78).


Masih menurut al-Jilli, "Makhluk berikutnya yang tercipta dari Nur Muhamad adalah Jannah dan Nar (surga-neraka). Lalu wujud ulya, yang terdapat di langit (lauhul mahfud) dan wujud sufla (yang terdapat di lapisan bumi). Oleh karena itu Nur Muhammad disebut qutb al-ula (poros pertama) dari segala yang ada. Baru penjelmaanya yang lahir ke dunia melalui rahim Sayyidah Aminah, dari ayah bernama Abdullah." (hal. 75)


Baca juga: Panduan Meditasi Terlengkap bagi Pemula: untuk Tujuan Kesehatan dan Spiritual


Menurut riwayat, saat itu Malaikat Jibril ditanyai oleh Nabi Muhammad, “Yaa Jibril berapa usiamu?” Kemudian Malaikat menjawab, “Yaa Rasulullah, tentu saja banyak.”


Kemudian Nabi melanjutkan, “Dengan umur sebanyak itu, adakah pengalaman yang paling mengesankan?”


Jibril menjawab, “Wahai kekasih Allah, sungguh setiap 70 ribu tahun saya melihat Nur Muhammad yang lewat di petala langit, ia berupa cahaya yang sungguh indah mempesona. Seluruh yang ada di langit selalu sangat rindu untuk melihat cahaya tersebut. Tetapi sayang, cahaya itu hanya datang tiap 70 ribu tahun sekali. Setelah kami genap melihat cahaya itu hingga sebanyak 70 ribu kali. Disitulah puncak dari segala keindahan itu terjadi?”


“Kapan itu wahai Jibril?” Tanya Nabi lagi.


“Saat engkau dilahirkan, Ya Rasul" jawab Jibril.


Jibril melanjutkan, Allah berfirman kepadaku:


• Hai Jibril, bawalah seluruh malaikat yang ada di langit dan turunlah ke bumi! Ketahuilah KekasihKu Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.


• Ya Jibril, serukanlah pada arwah para nabi, rasul, wali agar berkumpul, berbaris rapi; bahwa sesungguhnya Kakasihku cahaya di atas cahaya agar disambut dengan gembira.


• Hai Jibril, perintahkan kepada Malaikat Malik agar menutup pintu neraka, dan perintahkan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu-pintu surga, dan perintahkan agar semua bidadari bersolek, memakai wangi-wangian dan mahkotanya untuk turun kebumi menyambutnya dengan gembira.


Baca juga: 6 Tingkat Keimanan, Anda Termasuk yang Mana?


Jibril melanjutkan, "Saya melihat semua bidadari itu membawa kayu gahru yang wangi dan memenuhi semesta. Semua berdzikir dan bershalawat, pohon-pohon, rumput, air dan burung-burung…”


Faktanya, Muhammad dalam al-Quran disebut empat kali. Sedangkan kata Ahmad hanya sekali. Hanya terdapat pada QS. Ash-Shaf: 6.


Menurut sebagian ulama, sebutan Muhammad empat kali, bisa saja nama ini disandingkan dengan empat Nabi yang ‘ulul azmi (Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa). Sebab akhlak terpujinya hampir menyamai Nabi. Sementara kata Mahmud dan Hamid bisa disandingkan untuk semua nabi dan wali.


Tetapi tidak untuk Ahmad. Kata ini adalah khusus untuk Kanjeng Nabi Muhammad yang sesungguhnya.


Dalam doktrin Ibnu Arabi. Nur Muhammad disebut juga Ahmad sebagai makluk pertama yang diciptakan Allah sekaligus sebagai pemelihara dan pelestari alam. (Ibnu Arabi, Futuhat Makkiyah; vol 02; 331).


Hubungan antara Allah dan Nur Muhammad, menurut Imam Ghazali seperti hubungan antara hakikat cahaya yang tak dapat diraba oleh matahari. Atau unsur api dengan panasnya dan membuat kayu menjadi arang. Karenanya Nabi Muhammad disebut juga cahaya dari cahaya Allah. Atau cahaya di atas cahaya. Yang kedua, tetapi tak terpisahkan dari yang asal. (Mystical Dimension; 282).


Baca juga: Kenali Tanda-tandanya! Apakah Seorang Wali Tahu Akan Kewaliannya? Inilah 12 Syarat Jadi Waliyullah


Karena itu jangan heran jika dalam jasad Nabi tidak pernah tembus oleh cahaya bernama siluet atau bayangan, sebab sejatinya Nabi itu adalah cahaya itu sendiri. Juga jangan heran, semua Nabi pernah bershalawat kepada Nabi Muhammad. Bahkan jauh hari sebelum ia dilahirkan ke bumi sebagaimana yang diabadikan dalam al-Qur’an. Allahumma Shali Ala Sayyidina Muhammad.


Sumber:

Alif.ID - Relasi Sir Allah dan Nur Muhammad 

Rahasia Hubungan Sir Allah dan Nur Muhammad yang Harus Anda Tahu Rahasia Hubungan Sir Allah dan Nur Muhammad yang Harus Anda Tahu Reviewed by Tabib Wira on January 07, 2021 Rating: 5