Ads Top

Shalawat Badar: Sejarah, Keutamaan, Teks Arab (Latin & Terjemahan) dan Fakta Menarik Lainnya

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINAJATI - Shalawat Badar berisi pujian-pujian kepada Rasulullah Saw. dan Ahli Badar (para sahabat yang mati syahid dalam perang Badar). 


Berbentuk syair, dan dinyanyikan dengan lagu khas. Shalawat ini digubah oleh Kiai Ali Mansur, salah seorang cucu dari KH. Muhammad Shiddiq Jember, pada tahun 1960. 


Kiai Ali Mansur saat itu menjabat kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi, sekaligus menjadi ketua PCNU di tempat yang sama. Proses terciptanya shalawat ini penuh dengan misteri dan teka-teki.


KH. Ali Mansur Siddiq terinspirasi dari sebuah kitab yang berjudul Mandzumah Ahl al-Badar al-Musamma Jaliyyat al-Kadar fi Fadhail Ahl al-Badar karya al-Imam as-Sayyid Ja’far al-Barzanji. Dan sebelum menulis syair shalawat Badar Kiai Ali bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah putih bersorban hijau.


Pada suatu malam, Kiai Ali tidak bisa tidur. Hatinya merasa gelisah karena memikirkan situasi politik yang semakin tidak menguntungkan NU. Orang-orang PKI semakin leluasa mendominasi kekuasaan dan berani membunuh kiai-kiai di pedesaan. Karena memang kiailah pesaing utama PKI di tempat itu.


Sambil terus merenung, Kiai Ali terus memainkan penanya di atas kertas, menulis syair-syair dalam Bahasa Arab. Beliau memang dikenal mahir membuat syair sejak masih belajar di Pesantren Lirboyo, Kediri.


Kegelisahaan Kiai Ali berbaur dengan rasa heran, karena malam sebelumnya dia bermimpi didatangi para habib berjubah putih-hijau. Semakin mengherankan lagi, karena pada saat yang sama istrinya mimpi bertemu Rasulullah Saw.


Baca juga: Inilah Waktu Terbaik Baca Shalawat, Luar Biasa Manfaat & Keutamaannya Guys


Keesokan harinya mimpi itu ditanyakan pada Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi. Habib Hadi menjawab, “Ya Akhiy, itu Ahli Badar!” Kedua mimpi aneh dan terjadi secara bersamaan itulah yang mendorong dirinya menulis syair, yang kemudian dikenal dengan Shalawat Badar.


Keheranan muncul lagi karena keesokan harinya banyak tetangga yang datang ke rumahnya sambil membawa beras, daging dan lain sebagainya, layaknya akan mendatangi orang yang akan punya hajat mantu.


Mereka bercerita, bahwa pada pagi-pagi buta pintu rumah mereka didatangi orang berjubah putih yang memberitahukan di rumah Kiai Ali Mansur akan ada kegiatan besar. Mereka diminta membatu. Maka mereka pun membantu sesuai dengan kemampuannya.


“Siapa orang yang berjubah putih itu?” pertanyaan itu terus mengiang dalam benak Kiai Ali tanpa jawab. Namun malam itu banyak orang bekerja di dapur untuk menyambut kedatangan tamu, yang mereka sendiri tidak tahu siapa, dari mana dan untuk apa.


Pagi-pagi sekali menjelang matahari terbit, serombongan habaib berjubah putih-hijau dipimpin Habib Ali bin Abdurrrahman al-Habysi dari Kwitang, Jakarta, datang ke rumah Kiai Ali Mansur. “Alhamdulillah…” ucap Kiai Ali ketika melihat rombongan yang datang adalah para habib yang sangat dihormati keluarganya.


Setelah berbincang basa-basi sebagai pengantar, membahas perkembangan PKI dan kondisi politik nasional yang semakin tidak menguntungkan, Habib Ali menanyakan topik lain yang tidak diduga Kiai Ali, “Ya Akhiy, mana syair yang Ente buat kemarin? Tolong Ente bacakan dan lagukan di hadapan kami-kami ini!”


Tentu saja Kiai Ali terkejut, sebab Habib Ali tahu apa yang dikerjakannya semalam. Namun ia memaklumi, mungkin itulah karomah yang diberikan Allah kepadanya. Sebab dalam dunia kewalian, pemandangan seperti itu bukanlah perkara yang aneh dan perlu dicurigai.


Segera saja Kiai Ali mengambil kertas yang berisi shalawat Badar hasil gubahannya semalam, lalu melagukannya di hadapan mereka. 


Baca juga: 8 Shalawat yang Diajarkan Rasulullah ini Punya Segudang Manfaat, inilah Keutamaannya


Kiai Ali juga memiliki suara yang bagus. Di tengah alunan suara shalawat Badar itu para habib mendengarkannya dengan khusyuk. Tak lama kemudian mereka meneteskan air mata karena haru.


Di dalam kunjungan tersebut tercatat dalam buku kecilnya Kiai Ali, kejadian tersebut pada hari Rabu pagi tanggal 26 September tahun 1962 jam 8 pagi. Pada kesempatan itu dibacakan Maulid al-‘Azab dan ceramah agama. Diantara yang memberikan ceramahnya adalah Habib Ali al-Habsyi Kwitang, Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi Kwitang dan Habib Salim Bin Jindan.


Di dalam rombongon tersebut ikut diantaranya Habib Ali bin Husein Alattas Bungur, Habib Ahmad bin Ghalib al-Hamid Surabaya, Habib Umar Assegaf Semarang dan banyak lagi yang lainnya para pembesar ulama pada waktu itu.


Selesai mendengarkan shalawat Badar yang dikumandangkan Kiai Ali Mansur, Habib Ali segera bangkit. “Ya Akhi! Mari kita perangi genjer-genjer PKI itu dengan shalawat Badar!” serunya bernada mantap.


Setelah Habib Ali memimpin doa, lalu rombongan itu memohon diri. Sejak saat itu terkenallah shalawat Badar sebagai bacaan warga NU untuk membangkitkan semangat melawan orang-orang PKI.


Untuk lebih mempopulerkannya, Habib Ali mengundang para habib dan ulama termasuk Kiai Ali Mansur dan KH. Ahmad Qusyairi, paman Kiai Ali Mansur, ke Jl. Kwitang, Jakarta. 


Di waktu itu pula Habib Ali meminta Kiai Ali untuk kembali membacakan sholawat Badar di hadapan jamah yang hadir. Sehingga membuat shalawat Badar menjadi masyhur tersebar luas di mana-mana, apalagi shalawat tersebut setelahnya selalu dibaca di awal majelisnya Habib Ali al-Habsyi Kwitang.


Setelah itu Habib Ali al-Habsyi meminta kepada para muridnya untuk mencetak teks shalawat tersebut dan dibagi-bagikan kepada para jamaahnya. Dicetak pertama kali di Percetakan Alaydrus Jakarta. Dan hingga saat ini sholawat Badar berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat Jakarta, Jawa, dan seluruh Nusantara bahkan penjuru Dunia.


Berikut lirik sholawat badar, bahasa latin, dan terjemahnya:


Sholawat Badar


صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ


Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah

Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah


تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ

وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Tawassalnaa Bibismillaah Wabil Haadi Rasuulillaah

Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ

وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ


llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah

Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ

مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif

Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا

وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa

Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


Baca juga: Rahasia Luar Biasa dari Habib Syekh Bisa Kaya Raya & Sukses, Ini Wirid yang Bisa Anda Amalkan. Dijamin Ampuh!


فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ

وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Fakam Min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat

Wakam Min Ni’matin Washalat Bi Ahlil Bailri Yaa Allaah


وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ

وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Wakam Aghnaita Dzal ‘Umri Wakam Autaita D’Zal Faqri

Wakam’Aafaita Dzal Wizri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ

فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Laqad Dlaaqat’Alal Oalbi Jamii’ul Ardli Ma’ Rahbi

Fa Anji Minal Balaas Sha’bi Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ

فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Atainaa Thaalibir Rifdi Wajullil Khairi Was Sa’di

Fawassi’ Minhatal Aidii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ

اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Falaa Tardud Ma’al Khaibah Balij’Alnaa’Alath Thaibah

Ayaa Dzal ‘lzzi Wal Haibah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى

اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Wain Tardud Faman Ya-Tii Binaili Jamii’i Haajaati

Ayaa jalail mulimmaati Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا

وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


llaahighfir Wa Akrimnaa Binaili Mathaalibin Minnaa

Wadaf i Masaa-Atin ‘Annaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ

وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


llaahii Anta Dzuu Luthfin Wadzuu Fadl-Lin Wadzuu ‘Athfin

Wakam Min Kurbatin Tanfii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ

وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ


Washalli ‘Alan Nabil Barri Bilaa ‘Addin Walaa Hashri

Wa Aali Saadatin Ghurri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah.


Terjemahan


"Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah.


Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah.


Kami berwasilah dengan berkah basmalah, dan dengan Nabi yang menunaikan lagi utusan Allah.


Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan ummat, dari bencana dan siksa.


Dan dari susah dan kesulitan, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Ya Allah semoga Engkau selamatkan kami dari segala yang menyakitkan, dan semoga Engkau menjauhkan dari berbagai tipu daya musuh-musuh.


Dan semoga Engkau mengasihi kami, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Ya Allah semoga Engkau menjauhkan beberapa kesusahan, dari orang-orang yang bermaksiat dan membuat kerusakan.


Dan semoga Engkau menghilangkan semua bencana dan wabah penyakit, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Maka sudah banyak rahmat yang telah sampai, dan sudah banyak kenistaan yang dihilangkan.


Dan sudah banyak dari nikmat yang telah sampai, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Sudah berapa kali Engkau memberi harta orang yang makmur, dan berapa kali Engkau memberi nikmat kepada orang yang fakir.


Dan berapa kali Engkau mengampuni orang yang berdosa, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Sungguh hati manusia yang merasa sempit di atas tanah yang luas ini, karena banyaknya marabahaya yang menakutkan dan malapetaka yang menghancurkan.


Semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang menakutkan, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Kami datang dengan memohon pertolongan, dan memohon kebaikan dan keberkahan.


Semoga Allah meluaskan anugerah yang melimpah-limpah, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Baca juga: Rahasia Luar Biasa dari Shalawat Burdah untuk Segala Hajat, Yuk Amalkan!


Maka janganlah Engkau menolak kami dari kerugian, bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik dan selalu berbahagia.


Wahai Dzat yang punya kebesaran dan keagungan, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Ya Allah semoga Engkau mengampuni segala kesalahan kami dan memuliakan kami dengan beberapa permohonan.


Dan menolak kesalahan-kesalahan kami, karena berkahnya ahli badar ya Allah.


Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai belas kasihan dan punya anugrah dan kasih sayang.


Sudah banyak kesusahan yang sirna dari sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.


Dan semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi yang senantiasa berbakti kepada-Mu dengan limpahan rahmat dan kesejahteraan yang tak terbilang dan tak terhitung.


Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi dan para Sayyid yang bersinar cahayanya, karena berkahnya ahli badar ya Allah."


Sumber:

Sarkub.Com

Shalawat Badar: Sejarah, Keutamaan, Teks Arab (Latin & Terjemahan) dan Fakta Menarik Lainnya Shalawat Badar: Sejarah, Keutamaan, Teks Arab (Latin & Terjemahan) dan Fakta Menarik Lainnya Reviewed by Tabib Wira on November 06, 2020 Rating: 5