5 Contoh Doa & Wirid Berbahasa Jawa dari Ijasah Ulama Jaman Dulu yang Ampuh untuk Anda Amalkan
BINAJATI - Setiap manusia wajib hukumnya berusaha meningkatkan taraf hidup dan mempertahankan hidup. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman :
حرك يدك انزل عليك الرزق
Artinya : “Berusahlah dengan kemampuanmu, maka Aku akan menurunkan rizki”
Jalan usaha yang bisa dilakukan adalah bekerja dan berdoa. Doa merupakan usaha batin agar usaha fisik yang kita lakukan diberi kemudahan dan diberkahi sehingga punya nilai manfaat lebih dari sekedar makan dan minum. Lebih jauh lagi, berdoa berarti tanda penghambaan seorang manusia kepada Allah SWT.
ﺃﺩﻋﻮﻧﻰ ﺍﺳﺘﺠﺐ ﻟﻜﻢ
Artinya : “Berdoalah kamu kepadaku,niscaya kuperkenankan permintaan kamu itu” (Al-Mu’min : 60).
Baca juga:
• Inilah Waktu Terbaik Baca Shalawat, Luar Biasa Manfaat & Keutamaannya Guys
• 4 Rahasia Kekuatan Basmallah yang Tidak Disangka-sangka
• Rahasia Luar Biasa dari Amalan Istighfar yang Tidak Banyak Diketahui Orang
• Amalan untuk Memudahkan Sakaratul Maut yang Perlu Anda Tahu
Banyak doa yang diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kepada kita dengan bahasa arab. Apabila memungkinkan, semua doa tersebut dihafalkan dengan artinya. Bila tidak bisa, maka semampunya saja. Jika tidak bisa atau tidak lancar berbahasa arab, maka diperbolehkan dengan bahasa setempat, termasuk berbahasa Jawa. Bahkan ulama-ulama asal Persia, seperti Imam Ahmad, Imam Ghazali dan lain-lain, mempunyai ‘aurod doa dengan bahasa Persia.
Mengenai doa dengan bahasa daerah setempat ini, KH. Idris Marzuqie Lirboyo mengatakan,
Baca juga:
• Inilah Kegunaan Ayat Kursi yang Utama, dan 3 Waktu Mustajab untuk Membacanya
• 8 Aturan Baca Al Quran & Doa Khataman, inilah Adab yang Harus Anda Amalkan
Ada kisah unik mengenai doa bahasa Jawa ini. Suatu ketika di Tanah Arab terjadi kekeringan, lama sekali tidak turun hujan. Mengatasi masalah ini, Raja Hijaz mendatangkan ulama-ulama Makkah dan Madinah, mereka dimintakan doa di depan Ka’bah agar hujan turun segera. Usai seluruh ulama berdoa, hujan tak kunjung turun, malah semakin panas hingga beberapa bulan. Raja Hijaz pun tiba-tiba ingat ada satu ulama yang belum diundang untuk dimintai doa.
Dicarilah ulama tersebut, setelah ketemu, ternyata perawakan ulama tersebut pendek, kecil dan kulitnya hitam. Ulama tersebut bernama Syaikh Nawawi bin Umar Tanara Al Bantani Al Jawi. Beliau ahli bahasa arab dan mempunyai karya 40 judul, semuanya berbahasa arab.
Kemudian, ulama asal dusun Tanara, Tirtayasa, Banten tersebut berangkat berdoa meminta hujan kepada Allah SWT di depan Ka’bah.
Artinya : “Berusahlah dengan kemampuanmu, maka Aku akan menurunkan rizki”
Jalan usaha yang bisa dilakukan adalah bekerja dan berdoa. Doa merupakan usaha batin agar usaha fisik yang kita lakukan diberi kemudahan dan diberkahi sehingga punya nilai manfaat lebih dari sekedar makan dan minum. Lebih jauh lagi, berdoa berarti tanda penghambaan seorang manusia kepada Allah SWT.
ﺃﺩﻋﻮﻧﻰ ﺍﺳﺘﺠﺐ ﻟﻜﻢ
Artinya : “Berdoalah kamu kepadaku,niscaya kuperkenankan permintaan kamu itu” (Al-Mu’min : 60).
Baca juga:
• Inilah Waktu Terbaik Baca Shalawat, Luar Biasa Manfaat & Keutamaannya Guys
• 4 Rahasia Kekuatan Basmallah yang Tidak Disangka-sangka
• Rahasia Luar Biasa dari Amalan Istighfar yang Tidak Banyak Diketahui Orang
• Amalan untuk Memudahkan Sakaratul Maut yang Perlu Anda Tahu
Banyak doa yang diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kepada kita dengan bahasa arab. Apabila memungkinkan, semua doa tersebut dihafalkan dengan artinya. Bila tidak bisa, maka semampunya saja. Jika tidak bisa atau tidak lancar berbahasa arab, maka diperbolehkan dengan bahasa setempat, termasuk berbahasa Jawa. Bahkan ulama-ulama asal Persia, seperti Imam Ahmad, Imam Ghazali dan lain-lain, mempunyai ‘aurod doa dengan bahasa Persia.
Mengenai doa dengan bahasa daerah setempat ini, KH. Idris Marzuqie Lirboyo mengatakan,
Kamu jika mendapat doa-doa Jawa dari kiai yang mantap, jangan ragu. Kiai-kiai itu tidak mengarang sendiri. Mereka mendapat doa Jawa dari wali-wali jaman dahulu. Wali itu mendapat ijazah doa dari Nabi Khidlir a.s. Nabi Khidlir a.s. jika bertemu wali Jawa memberi ijazah doa memakai bahasa Jawa. Dan jika bertemu wali Madura, maka menggunakan bahasa Madura.Maka tidak heran banyak ulama Nusantara pada khususnya, banyak mengijazahi doa dengan bahasa daerah. Dan yang lebih penting dalam berdoa, jangan minder dan yakin pasti diterima doanya oleh Allah SWT, meskipun doanya menggunakan bahasa daerah setempat.
Baca juga:
• Inilah Kegunaan Ayat Kursi yang Utama, dan 3 Waktu Mustajab untuk Membacanya
• 8 Aturan Baca Al Quran & Doa Khataman, inilah Adab yang Harus Anda Amalkan
Ada kisah unik mengenai doa bahasa Jawa ini. Suatu ketika di Tanah Arab terjadi kekeringan, lama sekali tidak turun hujan. Mengatasi masalah ini, Raja Hijaz mendatangkan ulama-ulama Makkah dan Madinah, mereka dimintakan doa di depan Ka’bah agar hujan turun segera. Usai seluruh ulama berdoa, hujan tak kunjung turun, malah semakin panas hingga beberapa bulan. Raja Hijaz pun tiba-tiba ingat ada satu ulama yang belum diundang untuk dimintai doa.
Dicarilah ulama tersebut, setelah ketemu, ternyata perawakan ulama tersebut pendek, kecil dan kulitnya hitam. Ulama tersebut bernama Syaikh Nawawi bin Umar Tanara Al Bantani Al Jawi. Beliau ahli bahasa arab dan mempunyai karya 40 judul, semuanya berbahasa arab.
Kemudian, ulama asal dusun Tanara, Tirtayasa, Banten tersebut berangkat berdoa meminta hujan kepada Allah SWT di depan Ka’bah.
Anehnya, meski Syaikh Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan Ka’bah beliau berdoa meminta hujan dengan memakai bahasa Jawa.
Para ulama Makkah dan Madinah yang berdiri di belakangnya, ikut mengangkat tangan sambil mengamini doa Syaikh Nawawi Banten.
Doa Syaikh Nawawi, “Ya Allah, sampun dangu mboten jawah, kawulo nyuwun jawah (Ya Allah, sudah lama tidak hujan, kami minta hujan),”
Seketika hujan turun. Yang berdoa berbahasa Arab dengan fasihnya tidak mujarab, sedangkan dengan bahasa Jawa malah justru ampuh. Jadi, berdoa memakai bahasa daerah dibolehkan, asalkan diluar shalat. Kalau berdoa di dalam shalat, wajib berbahasa Arab.
Baca juga:
• 9 Tanda Allah
Menerima Istighfar dan Taubat Anda dengan Berjuta Keutamaan
• Hal Pokok yang Harus Anda Lakukan Sebelum Berzikir
Berikut ini adalah contoh doa berbahasa Jawa yang diijazahkan oleh para Kyai dari berbagai daerah di Jawa.
1. KH. Ahmad Abdul Haq meriwayatkan bahwa KH. Dalhar Watucongol Magelang mempunyai doa agar tekun bekerja dan diberi kelapangan rizki.
Doa Syaikh Nawawi, “Ya Allah, sampun dangu mboten jawah, kawulo nyuwun jawah (Ya Allah, sudah lama tidak hujan, kami minta hujan),”
Seketika hujan turun. Yang berdoa berbahasa Arab dengan fasihnya tidak mujarab, sedangkan dengan bahasa Jawa malah justru ampuh. Jadi, berdoa memakai bahasa daerah dibolehkan, asalkan diluar shalat. Kalau berdoa di dalam shalat, wajib berbahasa Arab.
Baca juga:
• 9 Tanda Allah
Menerima Istighfar dan Taubat Anda dengan Berjuta Keutamaan
• Hal Pokok yang Harus Anda Lakukan Sebelum Berzikir
Berikut ini adalah contoh doa berbahasa Jawa yang diijazahkan oleh para Kyai dari berbagai daerah di Jawa.
1. KH. Ahmad Abdul Haq meriwayatkan bahwa KH. Dalhar Watucongol Magelang mempunyai doa agar tekun bekerja dan diberi kelapangan rizki.
“Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet. Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet. Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri. Allahumma kitra-kitri, sugih sapi sugih pari.”
(Allahumma ubat-ubet, punya baju punya nasi. Allahumma ubat-ubet, semoga diberi selamat. Allahumma kitra-kitri, kaya bebek dan anaknya. Allahumma kitra-kitri, kaya sapi kaya padi)
2. KH. Achmad Chalwani Nawawi mempunyai doa yang terkait dengan keamanan.
“Bismillahirrahmānirrahim. Kun Fayakun, rinekso dhening Allah, jinogo dhening moloekat papat, pinayungan dhening poro nabi, Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.”
(Bismillahirrahmanirrahim. Kun Fayakun, dikehendaki oleh Allah, dijaga oleh 4 malaikat, dipayungi oleh para Nabi, Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah)
3. KH. Ma’ruf Kedunglo mempunyai doa suwuk untuk bekal pasukan Hizbullah dan ditiupkan ke air.
Baca juga: Contoh Doa & Amalan Sahabat Nabi saat Mencapai Puncak Hubungan Pasutri
“Allahumma sallimnaa minal bom wal bedil wal bunduq wal martil wa uddada hayatina”
(Ya Allah selamatkan kami dari bom dan senapan dan meriam dan jagalah hidup kami)
4. KH. Bisri Musthofa meriwayatkan doa dari KH. Kholil Kasingan Rembang sebuah doa agar berhasil menyapih bayi.
“Bismillahirrahmanirrahim. Cerma ratu, si bayi laliyo duduh susu, ilingo sego lan banyu, adem asrep, saking Allah Ta’ala, Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”
(Bismillahirrahmaanirrahiim, Cerma ratu, si bayi lupakan air susu, ingatlah nasi dan air, adem asrep, dengan kehendak Allah Ta’ala, Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah)
5. KH. Bisri Musthofa juga meriwayatkan doa dari KH. Ma’ruf Kedunglo, doa agar orator dan orang berpidato diberi kelancaran.
“Bismillahirrahmanirrahim, sang manik cemar uripmu wus kacekel.
Diluk dingkul katungkul dingkul (diwoco ping 3 tanpo ambekan)
Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”
(Bismillahirrahmaanirrahim, sang manik cemar hidupmu sudah kupegang.
Diluk dingkul katungkul dingkul (dibaca 3 kali tanpa bernafas)
Laa ilaaha illallaah, Muhammadur Rasulullah”.
Baca juga:
• Cara Habib Syekh Bisa Kaya Raya & Sukses: Rahasianya dengan Amalan (Wirid) ini
• Rahasia Cepat Kaya Raya Melalui Bank Ghaib, Begini Caranya
Dari sini, kita tidak perlu takut atau ragu berdoa. Gunakan bahasa apapun yang kita bisa, yakin kepada Allah SWT akan menerimanya.
Sumber:
Sarkub.Com
5 Contoh Doa & Wirid Berbahasa Jawa dari Ijasah Ulama Jaman Dulu yang Ampuh untuk Anda Amalkan
Reviewed by Tabib Wira
on
August 10, 2020
Rating: