9 Tanda Allah Menerima Istighfar dan Taubat Anda dengan Berjuta Keutamaan
BINAJATI - Fakta sunatullah, manusia di muka bumi ini tidak ada yang sempurna. Karena manusia tempatnya salah dan dosa.
Salah dan tergelincir dari maksiat adalah suatu yang lumrah bagi setiap insan. Selamat dari dosa dan kesalahan tidak dapat dimiliki, kecuali para Nabi.
Demikianlah keadaan manusia yang serba lemah dan serba kurang, seperti dalam firman-Nya:
Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah - Q.S. An-Nisa Ayat 28
Sesungguhnya manusia itu sangat dhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) - Q.S. Ibrahim Ayat 34
Rasulullah juga menegaskan kembali akan kelemahan dan kekurangan kita sebagai manusia, “Setiap anak Adam (manusia) pasti sering berbuat kesalahan. Dan sebaik-baik manusia yang berbuat kesalahan adalah yang mau bertaubat - H.R. Ibnu Majah No. 4251
Dari hadis tersebut, Rasulullah SAW tidak mengatakan sebaik-baik manusia yang tidak pernah berbuat salah, karena memang manusia adalah makhluk yang lemah dan pasti bisa berbuat salah (terjaga dari kesalahan). Kecuali para Nabi.
Baca juga: 4 Fadhilah dari Bacaan Basmallah yang Tidak Disangka-sangka
Di sisi lain, Allah juga memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan jalan taubatan nasuha.
Sungguh, hikmah adalah milik orang-orang yang tersesat. Untuk meraih ridha Allah tersebut, jalan pertama dan paling utama adalah tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Perhatikan firman Allah berikut ini,
Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah! Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang - Q.S. Az-Zumar ayat 53
Nah, untuk itu anda jangan berputus asa dari rahmat Allah bila terjerumus berbuat kesalahan dan dosa. Jalan taubat harus segera anda gelorakan. Seperti dalam firman Allah Q.S. Ali Imran Ayat 133,
Sesungguhnya Allah sangat bergembira terhadap taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah satu di antara kalian yang kehilangan untanya di padang pasir kemudian menemukannya kembali - H.R. Muslim No. 2747
Taubat juga merupakan amalan yang paling digemari para orang-orang shalih. Karena sesungguhnya istighfar dan taubat adalah ibadah. Sebagai pengakuan akan kelemahan sebagai manusia.
Dan para nabi yang jelas-jelas ma’shum juga mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah-pun juga bertaubat. Mereka juga mengajak umatnya untuk bersegera dalam ampunan (cinta) Allah dengan bertaubat.
Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya. Sesungguhnya aku aku bertaubat kepad-Nya dalam sehari seratus kali - H.R. Muslim No, 2702
Hai kaumku, mohonlah ampun pada Tuhanmu, lalu bertaubatlah kepada-Nya - Q.S. Hud Ayat 52
Jadi, tidak ada alasan bagi anda untuk tidak mendawamkan amalan istighfar dan taubat dalam mengarungi kehidupan ini.
Baca juga: Rahasia untuk Meraih Khusyuk dalam Berzikir
Tidak usah menunggu berbuat salah untuk memperbanyak istighfar dan taubat. Karena Nabi, dan orang shalih juga selalu beristighfar dan bertaubat sebagai bentuk sembah rasa (hamba yang lemah).
Janganlah kita termasuk orang-orang yang merugi, ketika taubat sudah ditutup penerimaan-Nya oleh Allah (datang sakaratul maut). Perhatikan firman Allah berikut, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah apabila ajal telah datang - Q.S. An-Nisa 18
Lisan mengakui akan dosa-dosa yang telah dilakukan; itulah istighfar. Namun yang paling utama dan hakiki adalah amalan hati. Yaitu pengakuan diri, penyaksian diri untuk tidak melakukan perbuatan dosa lagi (taubatan nasuha).
Jumhur ulama menyepakati, bertaubat dari segala macam dosa hukumnya wajib.
Jika maksiatnya langsung kepada Allah, maka taubat dan memperbaharui syahadat adalah syarat mutlaknya. Namun jika ada sangkut pautnya dengan manusia dalam melakukan kedhaliman dan maksiat, maka syarat bertauabat ada empat hal. Yaitu dengan menjauhi segala perbuatan maksiat, menyesali perbuatan, berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan durjana, dan mengembalikan hak-hak orang yang telah didhalimi (disertai permintaan maaf).
Seseorang yang telah berjuang menempuh jalan taubat dengan bersungguh-sungguh, maka Allah akan menerima taubatan nasuha hamba-Nya tersebut. Namun sering kali Allah belum bisa menerima taubatan hamba-Nya karena syarat-syarat bertaubat belum terpenuhi.
Adakalanya Allah sudah menerima taubatan nasuha seorang hamba, namun karunia rahmat-Nya masih digantung di antara langit dan bumi. Semua itu Allah lakukan untuk menguji kesungguhan hati hamba-Nya dalam menempuh jalan taubat. Dan itu pula yang sering membuat seorang hamba hampir-hampir berputus asa dari rahmat Allah. Namun keteguhan imannya lah yang membuat ia sampai pada rahmat Allah di dalam bertaubat.
1. Ketenangan batin - Hati seorang yang menempuh jalan taubat akan merasakan ketenangan batin yang luar biasa.
Semua itu karena Allah Yang Maha Suci menembuskan sebagian cahaya-Nya ke dalam jiwa-jiwa yang suci.
Ibarat kata, frekuensi Allah-Nya bisa nyambung. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci hanya bisa didekati dengan segala yang suci. Dan taubatan nasuha bisa sebagai jalan untuk menyucikan jiwa-jiwa yang tercemar.
2. Optimis dalam Memandang Kehendak Tuhannya
Bagaimana tidak optimis, jika taubatan nasuhanya tersebut mampu membuat Allah ridha dan mencurahkan sebagian nikmatnya dalam kehidupannya. Terutama nikmat beribadah kepada-Nya.
Ingat, hanya mengingat Allah jiwa akan selalu optimis dalam memahami kehendak Allah.
3. Semangat Menuntut Ilmu dan Beribadah
Ia sadar bahwa dosa-dosa yang ia lakukan karena kebodohan dan kelemahan imannya.
Baca juga: Inilah Fadhilah Amalan yang Bisa Memotivasi Anda untuk Meraih Karamah-Nya
Maka dari itu, tidak ada jalan lain agar bisa selamat dari perbuatan dosa dengan selalu memperbaharui iman dan taqwanya dengan jalan berilmu dan taqarub ilallah.
4. Tawadhu
Dengan kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, maka ia akan selalu rendah hati pada sesama manusia. Selalu melibatkan Allah dalam segala hal, dan selalu memohon pertolongan-Nya untuk bisa terhindar dari perbuatan maksiat.
5. Zuhud
Pangkal kehinaan manusia dalam perbuatan dosa adalah nafsu (aluwamah).
Maka dari itu jalan zuhud akan menempa bagi orang-orang yang sudah diridhai Allah. Baginya dunia ini hanyalah jalan mengenal Allah sebagai bekal pertemuan sejatinya di akhirat (kelak).
Dunia ini cukuplah sampai di tangan, tidak sampai menjajah hatinya. Dan iapun menjadi lebih piawai dengan nafsunya. Yaitu dengan memenuhi kebutuhannya, dan mengendalikan keinginannya. Karena sesungguhnya batu penghalang bagi manusia (dan jin) untuk bisa bertemu dengan Tuhannya adalah nafsu (aluwamah).
6. Ridha dengan Kehendak Allah
Dengan suka cinta ia akan menempatkan Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya.
Jalan ketaqwaan itulah yang akan menyelamatkannya dari perbuatan dosa. Dan apapun kehendak Tuhannya ia akan selalu ridha -- minimal bersabar dengan ketentuan Rabb-Nya.
7. Do’a Lebih Manjor
Kalau Allah sudah ridha, hijab-hijab Allah akan terbuka bagi setiap hamba-Nya yang bertaubat. Do’anya pun akan dimanjorkan oleh Allah.
8. Allah Mencukupi Kebutuhanya
Allah Maha Mengetahui apa yang sangat dibutuhkan bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat. Kadang dipenuhi karunia sehat terbebas dari belenggu penyakit. Dicukupi urusan materinya, ilmu dan lain-lain (sesuai kehendak Allah).
9. Cinta Allah
Sungguh, Allah sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
Nah, demikianlah 9 hal yang harus anda tahu tentang ciri-ciri ahlul taubat.
Bismillah, Allah memberi kemudahan bagi kita untuk selalu beristighfar dan bertaubat kepada-Nya di setiap saat. Dan Allah ridha dengan menerima taubat kita, juga menutupi semua aib-aib kita. Aamiin.
Yogyakarta, 28 Mei 2019
Salam wa rahmah,
Thabib Wira Al Faqir Ilallah
Salah dan tergelincir dari maksiat adalah suatu yang lumrah bagi setiap insan. Selamat dari dosa dan kesalahan tidak dapat dimiliki, kecuali para Nabi.
Demikianlah keadaan manusia yang serba lemah dan serba kurang, seperti dalam firman-Nya:
Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah - Q.S. An-Nisa Ayat 28
Sesungguhnya manusia itu sangat dhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) - Q.S. Ibrahim Ayat 34
Rasulullah juga menegaskan kembali akan kelemahan dan kekurangan kita sebagai manusia, “Setiap anak Adam (manusia) pasti sering berbuat kesalahan. Dan sebaik-baik manusia yang berbuat kesalahan adalah yang mau bertaubat - H.R. Ibnu Majah No. 4251
Dari hadis tersebut, Rasulullah SAW tidak mengatakan sebaik-baik manusia yang tidak pernah berbuat salah, karena memang manusia adalah makhluk yang lemah dan pasti bisa berbuat salah (terjaga dari kesalahan). Kecuali para Nabi.
Baca juga: 4 Fadhilah dari Bacaan Basmallah yang Tidak Disangka-sangka
Di sisi lain, Allah juga memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan jalan taubatan nasuha.
Sungguh, hikmah adalah milik orang-orang yang tersesat. Untuk meraih ridha Allah tersebut, jalan pertama dan paling utama adalah tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Perhatikan firman Allah berikut ini,
Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah! Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang - Q.S. Az-Zumar ayat 53
Nah, untuk itu anda jangan berputus asa dari rahmat Allah bila terjerumus berbuat kesalahan dan dosa. Jalan taubat harus segera anda gelorakan. Seperti dalam firman Allah Q.S. Ali Imran Ayat 133,
Bersegeralah dalam ampunan dari tuhan kalian, dan Surga yang seluas langit dan bumi untuk disediakan bagi orang-orang yang bertaqwaDengan kesungguhan dan keridhaan Allah, taubat bisa menjadi jalan meraih cinta Allah. Seperti halnya Kisah Taubatnya Wanita Pezina di Jaman Nabi. Dengan bersungguh-sungguh bertaubat, akhirnya Allah pun ridha. Dan menempatkannya ke dalam kedudukan yang mulia; di dunia dan di akhirat.
Sesungguhnya Allah sangat bergembira terhadap taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah satu di antara kalian yang kehilangan untanya di padang pasir kemudian menemukannya kembali - H.R. Muslim No. 2747
Taubat juga merupakan amalan yang paling digemari para orang-orang shalih. Karena sesungguhnya istighfar dan taubat adalah ibadah. Sebagai pengakuan akan kelemahan sebagai manusia.
Dan para nabi yang jelas-jelas ma’shum juga mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah-pun juga bertaubat. Mereka juga mengajak umatnya untuk bersegera dalam ampunan (cinta) Allah dengan bertaubat.
Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya. Sesungguhnya aku aku bertaubat kepad-Nya dalam sehari seratus kali - H.R. Muslim No, 2702
Hai kaumku, mohonlah ampun pada Tuhanmu, lalu bertaubatlah kepada-Nya - Q.S. Hud Ayat 52
Jadi, tidak ada alasan bagi anda untuk tidak mendawamkan amalan istighfar dan taubat dalam mengarungi kehidupan ini.
Baca juga: Rahasia untuk Meraih Khusyuk dalam Berzikir
Tidak usah menunggu berbuat salah untuk memperbanyak istighfar dan taubat. Karena Nabi, dan orang shalih juga selalu beristighfar dan bertaubat sebagai bentuk sembah rasa (hamba yang lemah).
Janganlah kita termasuk orang-orang yang merugi, ketika taubat sudah ditutup penerimaan-Nya oleh Allah (datang sakaratul maut). Perhatikan firman Allah berikut, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah apabila ajal telah datang - Q.S. An-Nisa 18
Inilah Fakta Taubat yang Hakiki
Jumhur ulama menyepakati, bertaubat dari segala macam dosa hukumnya wajib.
Jika maksiatnya langsung kepada Allah, maka taubat dan memperbaharui syahadat adalah syarat mutlaknya. Namun jika ada sangkut pautnya dengan manusia dalam melakukan kedhaliman dan maksiat, maka syarat bertauabat ada empat hal. Yaitu dengan menjauhi segala perbuatan maksiat, menyesali perbuatan, berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan durjana, dan mengembalikan hak-hak orang yang telah didhalimi (disertai permintaan maaf).
Satu Hal yang Harus Dimiliki ketika Menempuh Jalan Taubat
Seseorang yang telah berjuang menempuh jalan taubat dengan bersungguh-sungguh, maka Allah akan menerima taubatan nasuha hamba-Nya tersebut. Namun sering kali Allah belum bisa menerima taubatan hamba-Nya karena syarat-syarat bertaubat belum terpenuhi.
Adakalanya Allah sudah menerima taubatan nasuha seorang hamba, namun karunia rahmat-Nya masih digantung di antara langit dan bumi. Semua itu Allah lakukan untuk menguji kesungguhan hati hamba-Nya dalam menempuh jalan taubat. Dan itu pula yang sering membuat seorang hamba hampir-hampir berputus asa dari rahmat Allah. Namun keteguhan imannya lah yang membuat ia sampai pada rahmat Allah di dalam bertaubat.
9 Tanda-tanda Allah Menerima Istighfar dan Taubat Hamba-Nya
1. Ketenangan batin - Hati seorang yang menempuh jalan taubat akan merasakan ketenangan batin yang luar biasa.
Semua itu karena Allah Yang Maha Suci menembuskan sebagian cahaya-Nya ke dalam jiwa-jiwa yang suci.
Ibarat kata, frekuensi Allah-Nya bisa nyambung. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci hanya bisa didekati dengan segala yang suci. Dan taubatan nasuha bisa sebagai jalan untuk menyucikan jiwa-jiwa yang tercemar.
2. Optimis dalam Memandang Kehendak Tuhannya
Bagaimana tidak optimis, jika taubatan nasuhanya tersebut mampu membuat Allah ridha dan mencurahkan sebagian nikmatnya dalam kehidupannya. Terutama nikmat beribadah kepada-Nya.
Ingat, hanya mengingat Allah jiwa akan selalu optimis dalam memahami kehendak Allah.
3. Semangat Menuntut Ilmu dan Beribadah
Ia sadar bahwa dosa-dosa yang ia lakukan karena kebodohan dan kelemahan imannya.
Baca juga: Inilah Fadhilah Amalan yang Bisa Memotivasi Anda untuk Meraih Karamah-Nya
Maka dari itu, tidak ada jalan lain agar bisa selamat dari perbuatan dosa dengan selalu memperbaharui iman dan taqwanya dengan jalan berilmu dan taqarub ilallah.
4. Tawadhu
Dengan kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, maka ia akan selalu rendah hati pada sesama manusia. Selalu melibatkan Allah dalam segala hal, dan selalu memohon pertolongan-Nya untuk bisa terhindar dari perbuatan maksiat.
5. Zuhud
Pangkal kehinaan manusia dalam perbuatan dosa adalah nafsu (aluwamah).
Maka dari itu jalan zuhud akan menempa bagi orang-orang yang sudah diridhai Allah. Baginya dunia ini hanyalah jalan mengenal Allah sebagai bekal pertemuan sejatinya di akhirat (kelak).
Dunia ini cukuplah sampai di tangan, tidak sampai menjajah hatinya. Dan iapun menjadi lebih piawai dengan nafsunya. Yaitu dengan memenuhi kebutuhannya, dan mengendalikan keinginannya. Karena sesungguhnya batu penghalang bagi manusia (dan jin) untuk bisa bertemu dengan Tuhannya adalah nafsu (aluwamah).
6. Ridha dengan Kehendak Allah
Dengan suka cinta ia akan menempatkan Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya.
Jalan ketaqwaan itulah yang akan menyelamatkannya dari perbuatan dosa. Dan apapun kehendak Tuhannya ia akan selalu ridha -- minimal bersabar dengan ketentuan Rabb-Nya.
7. Do’a Lebih Manjor
Kalau Allah sudah ridha, hijab-hijab Allah akan terbuka bagi setiap hamba-Nya yang bertaubat. Do’anya pun akan dimanjorkan oleh Allah.
8. Allah Mencukupi Kebutuhanya
Allah Maha Mengetahui apa yang sangat dibutuhkan bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat. Kadang dipenuhi karunia sehat terbebas dari belenggu penyakit. Dicukupi urusan materinya, ilmu dan lain-lain (sesuai kehendak Allah).
9. Cinta Allah
Sungguh, Allah sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
Nah, demikianlah 9 hal yang harus anda tahu tentang ciri-ciri ahlul taubat.
Bismillah, Allah memberi kemudahan bagi kita untuk selalu beristighfar dan bertaubat kepada-Nya di setiap saat. Dan Allah ridha dengan menerima taubat kita, juga menutupi semua aib-aib kita. Aamiin.
Yogyakarta, 28 Mei 2019
Salam wa rahmah,
Thabib Wira Al Faqir Ilallah
9 Tanda Allah Menerima Istighfar dan Taubat Anda dengan Berjuta Keutamaan
Reviewed by Tabib Wira
on
May 28, 2019
Rating: