Bagaimana Cara Mengetahui Cinta Sejati yang Dapat Menyelematkan Anda dari Cinta Modus

BINAJATI - Satu hal pokok  yang harus dipahami mengenai cinta adalah tentang ketulusan.

Cinta yang tulus (sejati), datangnya dari Tuhan. Dan mempunyai sifat menenangkan. Ibarat lautan yang tak bertepi, kita adalah tetesannya. Tetesan cinta yang ada di dunia ini.

Sebaliknya cinta yang tumbuh karena kehendak nafsu akan berbuah modus.

Salah satu ciri dari cinta modus adalah rasa kecewa yang cukup mendalam bila yang diharapkan tidak sesuai dengan keinginannya.

Baca juga: Kecantikan Wanita yang Sejati

Untuk mengetahui kadar cinta kita modus atau sejati, tanyakan saja pada hati kita. Dan hanya perlu kejujuran diri untuk bisa mendengarkan kata hati.

Karena suara hati adalah suara Tuhan. Dan sebajingan-bajingannya orang, pasti bisa mendengarkan kata hatinya. Kecuali kalau ia sedang modus dengan dirinya sendiri.
★★★
Seringkali orang lupa diri ketika mencintai hal-hal yang ada di dunia ini. Sehingga apa yang disangkakan cinta, bisa jadi hanyalah modus semata.

Karena bila seseorang benar-benar jatuh cinta, benar-benar mencintai karena kehendak dari tuhannya, maka diri orang tersebut akan hancur. Hancur keakuannya, hancur egonya, hancur modusnya, lebur dengan apa yang ia cintai. Dan lebur dengan si pemilik yang ia cintai (Tuhan).

Tak ada lagi gengsi, tak ada lagi keinginan imbal balik dari semua yang ia lakukan. Hidup dan mati cinta hanya untuk-Nya (Sang Pemilik Cinta).

Begitulah cinta yang sejati. Cinta yang hakiki, cinta di atas cinta. Dan rindu di atas rindu.

Bagaimana Cara Menemukan Cinta Sejati?

Kita sudah sepakat bila cinta sejati datangnya dari Tuhan. Dan sesuatu yang datang dari Tuhan pasti membawa kebaikan.

Jadi untuk menemukan cinta sejati adalah dengan cara masuk ke dalam hati. Dengarkan apa yang difatwakan hati.

Namun harus tetap melibatkan Tuhan di dalam mendengarkan kata hati (do'a). Karena nafsu angkara sering kali menyamar menjadi kata hati untuk menyesatkan kehendak Tuhan.

BINAJATI

Bila diri kita sudah jujur pada hati. Menemukan sebongkah cinta di dalam hati. Dan cinta  itu halal. Maka itulah hak kita untuk mencintai dan  memperjuangkannya.

Salah satu contoh cinta sejati yang halal adalah mencintai seseorang yang belum dipinang. Itulah hak; boleh diperjuangkan, dan boleh juga tidak. Mau atau tidak itu hak dia, dan hak Tuhan Sang Pemilik Kehendak.

Di sisi lain bila fatwa hati kita menemukan cinta yang terlarang. Maka pahamilah bahwasanya itu semua adalah ujian dari Tuhan.

Cukup hatimu mencintainya, namun tak perlu untuk mendhahirkannya.

Salah satu contoh cinta terlarang adalah mencintai istri orang lain. Dan didhahirkan dengan menggangu kehidupan rumah tangga orang lain. Itulah cinta terlarang. Boleh mencintai, namun tak boleh didhahirkan.

Baca juga: Inilah Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Berakibat Fatal pada Tumbuh Kembang Anak

Contoh lainnya adalah cinta terlarangnya kaum LGBT. Meski cinta dari kaum LGBT ini datangnya dari Tuhan, namun terlarang untuk diwujutkan.

Untuk itu tak ada yang salah dengan cintanya para kaum homo. Karena cinta tersebut datangnya dari Tuhan (sebagai ujian). Yang salah itu bila menempatkan cinta homonya di dubur orang lain (haha deuh.. . astaghfirullah).

Hal yang Harus Dimiliki Oleh Para Pecinta Sejati

Untukmu Wahai Para Pecinta Sejati

Kebenaran di atas kebenaran, rindu di atas rindu, cinta di atas cinta. Itulah hakikat. Itulah cinta sejati.

Bila saat ini engkau bahagai dengan apapun keadaanmu, itulah cinta. Pancaran cinta dari tuhanmu.

Karena cinta, engkau pun rela dengan apapun kehendak tuhanmu.

Sungguh, cinta itu otomatis. Engkau mencntai tuhanmu, otomatis engkau rela dengan apapun kehendak tuhanmu.

Seperti halnya ketika engkau mencintai pasanganmu. Otomatis engkau pun akan rela mencintai segala yang ada pada pasanganmu. Baik mencintai kekurangannya, maupun mencintai kelebihannya.

Bila engkau mencintai pasanganmu, otomatis dirimu juga mencintai kerabat dekat pasanganmu tersebut (dengan bentuk yang berbeda).

Baca juga: Rahasia Terpendam dari Kekuatan Mata yang Tidak Disangka-sangka

Bisa juga ketika dirimu bersahabat baik dengan seseorang. Otomatis dirimu akan mencintai temanmu, anak temanmu, ayah temanmu, dan otomatis pula engkau akan mencintai pasangan (istri/suami) dari temanmu tersebut. Yaitu mencintai dengan bentuk yang universal.

Karena mencintai temanmu, otomatis dirimu akan mencintai (istri/suami) temanmu tersebut, dengan cara menjaga, dan tidak mengganggunya.

Nah, begitulah seharusnya cara mencintai temanmu yang benar. Itulah pertemanan yang sejati.

Fakta Tentang Cinta Berbalas Cinta

Cintamu yang tulus pada tuhanmu tak akan bertepuk sebelah tangan. Tuhan pun akan membalas dengan mencintamu.

Dampak dicintai Tuhan akan membuatmu gila. Tetap tersenyum meski lehermu terikat di tiang gantungan. Tertawa renyah meski dirimu sedang kesakitan.

Dicintai Tuhan akan membuatmu berjoget ria di atas panggung kemiskinan. Tetap sumringah meski dirimu sedang berada di lembah kehinaan dan fitnah.

BINAJATI

Seperti itulah jika dirimu sudah gila dan digilai (dicintai) tuhanmu. Sebab tak mungkin cinta tanpa derita.

Ibaratnya bir tanpa alkohol, kopi tanpa pahit. Dan jelas itu tak mungkin. Karena derita itulah letak bahagianya, alkohol itulah letak maboknya, dan pahit itulah letak nikmatnya. Itulah cinta di atas cinta.

Kenikmatan cinta dari tuhanmu seperti merasakan manis tanpa harus mengecap gula. Rasa itu langsung dari tuhanmu, dan tanpa perantara.

Bagaimana agar dicintai Sang Maha Cinta?

Bagaimana bisa Tuhan bisa mencintaimu, kalau engkau sendiri belum pernah jatuh cinta kepada-Nya.

Jangankan jatuh cinta, membangun cinta saja engkau belum pernah. Dirimu pun masih terhijab ilusi-ilusi cinta. Cinta itu ngene-ngono seperti kata Mbah Google.

Jadi tak usah engkau sesumbar tentang cinta. Karena dirimu belum  pernah mengalami hal-hal yang mengerikan di dalam hidupmu.

Hal-hal mengerikan yang membuatmu ke titik nol, dan membuatmu jatuh cinta pada Sang Maha Cinta.

Buat apa bilang cinta, kalau hanya modus. Engkau bilang cinta, tapi nanti pas calonmu kawin dengan orang lain engkau gelo dan sakit hati. Hartamu habis, engkau pun jadi nelongso. Kalah Pilpres, dan gagal Nyaleg engkaupun jadi frustasi buta. Menyalahkan Tuhan dan ngamuk sana-sini (hmmm).

Ahhh sudahlah, tak usah dirimu banyak tau tentang cinta. Logikamu tidak akan nyambung, bila dirimu belum mengalami, dan merasakannnya sendiri.

Rasakan saja rasa yang sudah ada pada dirimu. Kebanyakan mengkhayal, menginginkan apa yang belum menjadi hakmu bisa membuatmu gila. Gila karena gangguan jiwa gitu (haha).

‌Untuk itu, lebih baik engkau jalani saja hidupmu saat ini penuh kejujuran.

Tafakuri saja hidupmu, buka kitab yang ada di dalam dirimu! Temukan guru sejatimu. Yaitu kejujuran.

Dan bila waktunya telah tiba, engkau pun akan menjadi gila dan digilai.

Wallahu a'lam. Baca juga: Inilah Kisang Seorang Wanita Muda di Jaman Nabi yang Bikin Baper