Ads Top

Hal Utama yang Harus Anda Tahu Tentang Hizib & Wirid: Arti, Dalil & Kegunaannya

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINAJATI – Dalam kumpulan doa-doa atau wirid, biasanya terdapat juga sejumlah doa yang disebut dengan hizib (arab: hizb). Isinya adalah serangkaian doa dan sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an, disusun oleh ulama masyhur tertentu, dan sebagian memiliki tata aturan kapan waktu membacanya.


Hizib memiliki nama yang berbeda-beda, semisal Hizb al-Bahr, Hizb an-Nashr, Hizb an-Nawawi dan sebagainya. Tapi, apa sebenarnya arti dari istilah hizib ini ?


Syamsuddin al-Fasi as-Syarqi dalam bukunya, Syarh Hizb al-Imam an-Nawawi sebelum menjelaskan hizib an-Nawawi tersebut, memulai dengan penjelasan umum soal apa dan bagaimana sebenarnya hizib itu.


Hizib yang merupakan kata berbahasa Arab ini pada makna awalnya tidak selalu bermakna doa-doa atau wirid tertentu. Memang, salah satu maknanya seperti dikutip dari kamus al-Mishbah al-Munir karya Ahmad al-Fayyumi, adalah al-Wird. Makna selengkapnya adalah sebagai berikut,


الورد يعتاده الشخص من صلاة، وقراءة، ونحو ذلك، والنصيب، والطائفة من الناس


Wirid/kebiasaan yang biasa dikerjakan oleh seseorang baik berupa shalawat, membaca (al-Qur’an, hadis, atau wirid tertentu), dan contoh lainnya; Bagian; sekelompok kecil dari manusia (at-Thaifah).


Terkait persamaan arti hizib dengan wirid, Nabi Saw. pernah menyatakan bahwa wirid juga berarti apa yang dirutinkan kita lakukan. Maka, sabda Nabi Saw. tersebut pun selaras dengan pendapat para pakar bahasa bahwa wirid (al-wird) dan hizib (al-hizb) itu sama.


Lalu jawaban mengapa meskipun kata hizb memiliki kesamaan dengan kata wird, namun memiliki makna-makna yang lain. Jawabannya adalah karena dalam bahasa Arab (dan juga bahasa lainnya sebenarnya) dikenal konsep isytirak, dimana ada banyak makna yang lahir dari penggunaan kata. Itulah mengapa hizb juga digunakan untuk menyebut makna kelompok (at-Thaifah), kelompok besar (hizb, biasa diartikan saat ini dengan partai), silaah (alat perang) jama’ah, atau an-naubah yang berarti saluran khusus keluarnya air.


Baca juga: Ternyata Doa Semoga Husnul Khatimah bagi Orang Meninggal Dunia Adalah Keliru, Ini Alasannya


Sebagian ulama mencoba mencari titik temu semua makna yang lahir dari kata al-hizb.


Menurut Syamsuddin al-Fasi dalam Syarh Hizb al-Imam an-Nawawi, penggunaan kata al-hizb dengan al-wird sebagai bentuk kiasan dari makna aslinya.


Hizib sama dengan at-Tha’ifah atau al-Jama’ah, karena hizib adalah sejumlah atau sekelompok zikir. Hizib sama dengan as-silaah, karena hizib yang didawamkan atau dirutinkan di waktu-waktu tertentu layaknya alat yang rutin digunakan untuk keperluan sehari-hari atau membela diri. Hizib sama dengan an-naubah karena kata tersebut di kalangan orang Arab artinya adalah sumber air yang hanya muncul di waktu tertentu. Ini layaknya hizib yang hanya dibaca di waktu atau kondisi tertentu saja.


Baca juga: 6 Hal Ini Jadi Syarat & Adab dalam Berzikir yang Sering Terlewatkan, Jangan Abaikan Ya!


Adapun makna hizib yang berarti sejumlah zikir tertentu, ini seperti yang didefinisikan Syaikh Waliyullah Ahamd Zarruq, bahwa hizib adalah


مجموع أذكار وأدعية وتوجهات وضعت للذكر والتذكير والتعوذ من الشر وطلب الخير واستنتاج المعارف وحصول العلم مع جمع القلب على الله سبحانه وتعالى


Sejumlah bacaan zikir, doa, dan tawajjuh yang disusun untuk tujuan berzikir, memohon perlindungan dari keburukan, mengharapkan kebaikan, memohon diberikan pengetahuan, yang dibaca dengan menyatunya hati bersama Allah Subhaanahu wa Ta’ala.


Membaca Hizib menurut Syekh Ali Jum’ah 


Secara umum, Islam menganjurkan seseorang untuk berzikir kepada Allah Swt. sebanyak-banyaknya. 


Ada zikir-zikir tertentu yang terikat dengan bilangan, yang dicontohkan oleh Nabi Saw. seperti setelah shalat fardhu. Namun, apakah itu dapat segera menjadi dalil tidak bolehnya membaca zikir-zikir yang secara praktis tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Saw?


Syekh ‘Ali Jum’ah, ulama Mesir yang pernah menjadi Mufti Negara mengatakan, bahwa membaca hizib sebenarnya adalah bagian dari berdoa juga.


Pada prinsipnya, konten di dalam hizib jelas merupakan ayat-ayat Quran atau hadis-hadis Nabi Saw. dalam bentuk doa, atau pun ayat yang dijadikan sarana beribadah kepada Allah Swt.


Baca juga: Rahasia Luar Biasa dari Asmaul Husna untuk Segala Hajat, Begini Cara Mengamalkannya


Kalau ayat-ayat Quran di dalam hizib jika dibaca dengan penuh keikhlasan untuk beribadah maka setiap hurufnya terdapat pahala. 


Masih menurut Syekh ‘Ali Jum’ah, hal tersebut sebenarnya tidak terlarang asalkan kita berkeyakinan bahwa tujuan-tujuan duniawi yang tercapai tersebut setelah membaca hizib, bukan murni karena hizib tersebut, tapi adalah bagian dari takdir Allah. Namun orang yang merutinkan membaca hizib dengan tujuan ikhlas berzikir kepada Allah, maka ganjarannya jauh lebih besar di sisi-Nya.


Amalan-amalan berupa wirid atau hizib sebenarnya adalah bagian dari cara Allah Swt. menganugerahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.


Baca juga: Bolehkah Berzikir Selama Bersetubuh? Cek Dalil Fiqihnya di Sini


Ulama yang mengijasahkan wirid atau hizib, adalah bagian dari takdir Allah agar kita semakin ikhlas beribadah kepada-Nya, tanpa ada motivasi-motivasi lain di luar ibadah.


Karena itulah tarikat yang berkembang di dalam tasawuf, adalah cara seorang hamba untuk mewujudkan salah satu dimensi ajaran Islam, yaitu ihsan. Ihsan seperti dalam hadis tentang pernyatasn malaikat Jibril As. kepada Nabi Muhammad Saw. ketika bertemu dalam wujud manusia (hadis ini dikenal Hadis Jibril), “Engkau beribadah kepada Allah, seolah engkau sedang melihat-Nya. Jika engkau tidak dalam keadaan melihat-Nya, yakinlah Allah melihatmu” (an ta’buda Allaha kaannaka taraahu, fa in lam takun taraahu, fa innahu yaraaka).


Demikianlah, hizib yang ada dalam tarikat sufi adalah bagian dari upaya mewujudkan dimensi ihsan dalam beragama. Ia bukanlah bid’ah dalam pengertian bertentangan dengan ajaran agama.


Baca juga: Aturan Tawassul yang Benar, Ini Dalilnya yang Harus Anda Tahu


Meskipun, memang secara khusus tidak ada dalil yang mensunahkan membaca hizib tertentu. Namun dari segi isinya yang mengang lafaz-lafaz zikir, itu sangat dianjurkan. Sehingga keliru dengan menggunakan sudut pandang bid’ah dalam arti tidak pernah dilakukan oleh Nabi saw. untuk menilai bacaan hizib.


Sumber:

Bincangsyariah.Com - Membaca Hizib menurut Syekh Ali Jum’ah 

Hal Utama yang Harus Anda Tahu Tentang Hizib & Wirid: Arti, Dalil & Kegunaannya Hal Utama yang Harus Anda Tahu Tentang Hizib & Wirid: Arti, Dalil & Kegunaannya Reviewed by Tabib Wira on January 27, 2021 Rating: 5