Rahasia Ma'rifat dari 20 Sifat Wajib & Sifat Mustahil Bagi Allah
BINAJATI - Sebagai umat islam, sudah tentu kita harus mempelajari tentang ilmu ketauhidan. Hal-hal yang berkaitan dengan rukun iman, rukun Islam, dan Iman dalam Islam. Selain itu juga harus mengetahui sifat-sifat Allah Ta’ala.
Menurut ulama, sifat wajib Allah Ta’ala sebernarnya sangatlah banyak, sebab Allah Maha Sempurna. Namun berdasarkan dalil-dalil (baik dalil naqli atau ‘aqli), sifat yang diketahui secara umum berjumlah 20 sifat. Seperti di bawah ini!
Sifat Wajib Wujud (ﻭُﺟُﻮْﺩ), sifat mustahil Adam (ﻋﺪﻡ)
Allah SWT memiliki sifat wujud yang berari ada. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan. Kita bisa melihat bukti-bukti nyata bahwa Allah itu ada dengan memperhatikan langit dan bumi yang kita pijak, dimana alam semesta beserta isinya itu ada karena ada yang menciptakan, dan itu adalah Allah SWT.
Selain itu, kita juga bisa melihat tanda-tanda kebesaran Allah dengan melihat diri kita sendiri, dimana jiwa, raga serta segala perlengkapan yang kita butuhkan untuk hidup pasti ada yang menciptakannya, Dialah Allah SWT. Karena Allah memiliki sifat wajib ada, maka sifat mustahil bagi-Nya adalah Adam (tidak ada)
Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Allah itu ada adalah :
Al-Qur’an Surat Al- A’raaf ayat 54
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Artinya
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. “
Al-Qur’an Surat Al- Mu’minun ayat 78-80
هُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ (٧٨)وَهُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الأرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (٧٩)وَهُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَفَلا تَعْقِلُونَ (٨٠
Artinya
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpunkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?”
Al- Qur’an Surat As- Sajdah ayat 4
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا شَفِيعٍ أَفَلا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at 1190. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Al- Qur’an Surat Ar- Rad ayat 16
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ قُلِ اللَّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لا يَمْلِكُونَ لأنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Artinya
“Katakanlah: “Siapakah Rabb langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfa’atan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri”? Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
Sifat Wajib Qidam (اَلْقِـدَمُ), sifat mustahil Hudus (ﺣُﺪُﻭْﺙ)
Sifat wajib bagi Allah yang kedua adalah Qidam yang artinya zat yang terdahulu, sedangkan untuk sifat mustahilnya adalah hudus yang artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja ada terlebih dahulu daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta isinya. Dan tidak ada permulaan bagi Allah, karena Dia adalah Sang Maha pencipta.
Baca juga: 6 Tingkat Keimanan, Anda Termasuk yang Mana?
Dalil Naqlinya adalah Al-Qur’an Surat Al- Hadiid ayat 3
هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin 1453; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Sifat Wajib Baqa (ﺑَﻘَﺎﺀِ), sifat mustahil Fana (ﻓَﻨَﺎﺀِ)
Allah memiliki sifat baqa’ yang berarti kekal, sedangkan sifat mustahil bagi-Nya adalah fana yang artinya binasa atau akan berakhir. Maksudnya adalah bahwa kekekalan yang dimiliki oleh Allah SWT sebagai pencipta langit dan bumi tidak akan pernah berakhir atau berkesudahan.
Lain halnya dengan makhluk yang Ia ciptakan seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda ruang angkasa yang suatu saat akan mengalami kebinasaan atau kehancuran. Oleh karena itulah sangatlah tidak patut bagi kita untuk berbangga diri atas segala kelebihan atau kehebatan yang kita miliki, sementara itu hanyalah bersifat sementara.
Dalil Naqlli
Al-Qur’an Surat Ar- Rahman ayat 26-27
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (٢٦)وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧
Artinya
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
Dalil Naqli :
Sifat Wajib Mukhalafatuhu lilhawadits (ﻣُﺨَﺎﻟَﻔَﺘُﻪُ ﻟِﻠْﺤَﻮَﺍﺩِﺙِ), sifat Mustahil Mumatsalatuhu lilhawadits (ﻣُﻤَﺎﺛَﻠَﺘُﻪُ ﻟِﻠْﺤَﻮَﺍﺩِﺙِ)
Mukhalafatuhu lilhawadits merupakan sifat wajib bagi Allah ini memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya, sedangkan sifat mustahilnya adalah Mumatsalatuhu lilhawadits yang berarti serupa dengan ciptaan-Nya.
Sifat wajib Allah ini sudah jelas menunjukkan bahwa Allah sebagai Yang Maha Pencipta memiliki perbedaan dengan apa-apa yang Dia ciptakan, dimana kedudukan yang dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah sangatlah tidak sepadan dengan kebesaran, keagungan, serta ketinggian dari sifat-sifat yang dimiliki Allah SWT, sehingga tidak ada satu makhlukpun yang mampu menyerupai-Nya.
Dalil Naqli :
Al-Qur’an Surat Asy-Syura ayat 11
فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الأنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Al- Qur’an Surat Al- Ikhlas ayat 4
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya “dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Sifat Wajib Qiyamuhu Binafsihi (ﻗِﻴَﺎﻣُﻪُ ﺑِﻨَﻔْﺴِﻪِ) sifat mustahil Ihtiyaju lighairihi
Baca juga: Kenali Tanda-tandanya! Apakah Seorang Wali Tahu Akan Kewaliannya? Inilah 12 Syarat Jadi Waliyullah
Sifat wajib bagi Allah SWT yang selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya adalah berdiri sendiri. Artinya Allah itu ada dengan sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menciptakan. Selain itu, dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan bantuan dari makhluk apapun.
Berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya yang satu sama lainnya saling membutuhkan. Misalnya saja manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka tentu membutuhkan bantuan dari manusia lainnya.
Dalil Naqli :
Al- Qur’an Surat Al- Ankabut ayat 6
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.”
Al- Qur’an Surat Ali Imron ayat 2
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Artinya
“Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.”
Sifat Wajib Wahdaniyat (ﻭَﺣْﺪَﺍﻧِﻴَﺔِ) sifat mustahil Ta’addud (ﺗَﻌَﺪُّﺩ)
Wahdaniyat merupakan sifat wajib bagi Allah yang artinya Esa atau tunggal. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu dalam hal sifat, dzat, maupun perbuatannya. Dan jika Allah itu ada yang menyamai atau lebih dari satu, maka alam semesta ini akan hancur, karena tentu saja akan terjadi berbagai perbedaan diantara keduan-Nya.
Ke-esaan Allah telah dinyatakan dalam kalimat syahadat (أشهد أن لا اله الا الله) yang artinya “Tiada Tuhan selain Allah). Kebalikan dari sifat Allah ini adalah Ta’addud yang artinya lebih dari satu (berbilang)
Dalil Naqli :
Al-Qur’an Surat Al- Ikhlas ayat 1-4
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4
Artinya
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Al- Qur’an Surat Al- Anbiya’ ayat 22
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya
“Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain Allah, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”
Sifat Wajib Qudrat (ﻗُﺪْﺭَﺓِ) sifat mustahil Ajzun (ﻋَﺟْﺰ)
Qudrat merupakan sifat wajib bagi Allah yang memiliki arti berkuasa, maksudnya adalah bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu tanpa ada batasan, jadi apabila Allah SWT telah berkehendak, maka tidak ada satupun yang dapat menghalangi-Nya.
Baca juga: 6 Hal Ini Jadi Syarat & Adab dalam Berzikir yang Sering Terlewatkan, Jangan Abaikan Ya!
Hal ini berbeda dengan manusia yang memiliki kelemahan dan kekuasaan yang terbatas. Adapun kebalikan dari sifat wajib Allah Qudrat adalah Ajzun yang artinya lemah.
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat Al- Baqarah ayat 20
یکاد البرق یخطف ابصارهم کلما اضاء لهم مشوا فیه واذا اظلم علیهم قاموا و لو شاء الله لذهب بسمعهم و ابصارهم ان الله علی کل شیء قدیر
Artinya
“Hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
Sifat wajib Iradat (ﺇِﺭَﺍﺩَﺓِ) sifat mustahil Karahah (ﻛَﺮَﺍﻫَﻪْ)
Allah SWT memiliki sifat Iradat yang artinya berkehendak, sedangkan kebalikannya yang merupakan sifat mustahil bagi allah adalah Karahah yang berarti terpaksa (tidak berkemauan). Maksudnya adalah bahwa penciptaan Alam semesta ini merupakan kehendak dari Allah tanpa adanya paksaan maupun campur tangan dari pihak lain. Selain itu, setiap kehendak dari Allah SWT pasti akan terjadi, dan setiap hal yang tidak menjadi kehendak Allah pasti tidak akan pernah terjadi.
Allah SWT mustahil bersifat Karahah (terpaksa), karena Allah adalah Maha Sempurna, dan jika Allah memiliki sifat karahah maka kemungkinan besar alam semesta ini tidak akan pernah ada, karena karahah adalah sifat kekurangan.
Dalil Naqli :
Al- Qur’an surat Yasiin ayat 82
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya “Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’, maka terjadilah ia.”
Al- Qur’an Surat Hud ayat 107
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚإِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
Artinya
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
Sifat Wajib Ilmun (ﻋِﻠْﻢ) sifat mustahil Jahlun (ﺟَﻬْﻞ)
Ilmun merupakan sifat wajib bagi allah yang artinya adalah mengetahui, dan Allah mustahil memiliki sifat Jahlun yang artinya bodoh. Kamna dari sifat Allah Ilmun adalah bahwasannya pengetahuan yang dimiliki oleh-Nya adalah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi.
Baca juga: 5 Contoh Doa & Wirid Berbahasa Jawa dari Ijasah Ulama Jaman Dulu yang Ampuh untuk Anda Amalkan
Selain itu, Allah Maha mengetahui apa-apa yang ada di alam semesta ini, baik yang terlihat oleh mata maupun yang ghaib. Inilah tanda bahwa Allah SWT memiliki kesempurnaan dalam hal kepandaian dan pengetahuan.
Dalil Naqli :
Al- Qur’an Surat Al- Hujurat ayat 16
قُلْ أَتُعَلِّمُونَ اللَّهَ بِدِينِكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم
Artinya
“Katakanlah (kepada mereka): “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui seagala sesuatu.”
Al- Qur’an Surat al- Baqarah ayat 231
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَلَا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَلَا تَتَّخِذُوا آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya
“Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma’ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Sifat wajib Hayat (ﺣَﻴَﺎﺓ) sifat mustahil Maut (ﻤﻮﺕ)
Selain sifat-sifat di atas, Allah juga memiliki sifat wajib Hayat yang artinya hidup, dan Allah mustahil memiliki sifat maut yang berarti mati atau binasa. Allah adalah Maha sempurna, dimana Ia mampu hidup dengan dzat-Nya sendiri, dan tidak ada satupun yang menghidupkan-Nya.
Hal ini berbanding terbalik dengan makhluk ciptaan-Nya, di mana mereka ada yang menghidupkan, dan suatu saat mereka akan dimatikan, yaitu Allah SWT. Makhluk ciptaan Allah memerlukan makan, minum, tidur, dan berbagai macam hal lainnya. Akan tetapi Allah tidak membutuhkan semua itu.
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat Al- Baqarah ayat 255
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّوم لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَلَا يَـُٔودُهُ ۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ
Artinya
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Sifat wajib sama’ (ﺳَﻤَﻊْ) sifat mustahil Shummum (ﺍﻟصُمُّمْ)
Allah memiliki sifat wajib Sama’ yang artinya mendengar, dan Ia mustahil memiliki sifat Shummum yang berarti tuli atau tidak mendengar. Allah mampu mendengarkan setiap suara yang ada di alam semesta ini dan tidak ada satu suarapun yang mampu terlepas dari pendengaran Allah, meskipun suara itu hanya berupa bisikan.
Dalil Naqli :
Al- qur’an Surat Al- Maidah ayat 76
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلا نَفْعًا وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa’at?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Baca juga: 4 Kekuatan Dasyat dari Basmallah yang Tidak Disangka-sangka
Al- Qur’an Surat Asy- syuro ayat 11
فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الأنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Sifat wajib Basar (ﺑَﺼَﺮ) sifat mustahil Umyun
Sifat wajib bagi allah yang selanjutnya adalah Basar yang berarti melihat, dimana allah SWT mampu melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik kecil maupun besar, baik tampak maupun tidak tampak. Dan penglihatan Allah tidaklah terbatas maupun dapat dibatasi oleh sesuatu pun. Dan sebagai sifat mustahil bagi Allah adalah umyun yang artinya buta.
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat Al- Baqarah ayat 265
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”
Sifat wajib Kalam (ﻛﻼ ﻡ) sifat mustahil Bukmun
Sifat wajib bagi Allah yang lainnya adalah Kalam yang berarti berbicara atau berfirman. Allah memiliki sifat kalam yang begitu sempurna, sehingga Allah mampu berbicara tanpa harus menggunakan bantuan dalam bentuk apapun. Sifat kalam Allah SWT terbukti dengan firman-firman-Nya dalam kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya kepada para utusan-Nya.
Adapun sifat mustahil bagi Allah sebagai kebalikan dari sifat wajib kalam adalah bukmun yang berarti bisu. Jika saja allah bisu, tidak akan mungkin para utusan beliau mampu mengerti, memahami, serta mengamalkan apa yang Ia perintahkan dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat An- Nisa’ ayat 164
وَرُسُلا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
Artinya
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Allah telah berfirman secara langsung.”
Sifat wajib Qadiron (ﻗَﺎﺩِﺭًﺍ) sifat mustahil Ajizan (ﻋَﺎﺟِﺰً)
Allah SWT itu tidaklah lemah, dimana Ia adalah penguasa atas seluruh makhluk dan ciptaan-Nya secara mutlak. Inilah yang dimaksud dengn sifat wajib bagi Allah Qadiron yang artinya berkuasa. Dan Allah tidaklah memiliki sifat mustahil Ajizun yang artinya bahwa Allah itu lemah.
Baca juga: Aturan Tawassul yang Benar, Ini Dalilnya yang Harus Anda Tahu
Dalil Naqli
Al- Qur’an surat Al- Baqarah ayat 20
یکاد البرق یخطف ابصارهم کلما اضاء لهم مشوا فیه واذا اظلم علیهم قاموا و لو شاء الله لذهب بسمعهم و ابصارهم ان الله علی کل شیء قدیر
Artinya
“Hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
Sifat Wajib Muriidan (ﻣُﺮِﻳْﺪًﺍ) sifat mustahil mukrahan (مُكْرَهًا)
Allah SWT merupakan Dzat yang Maha berkehendak atas segala sesuatu, dan apabila Allah telah berkehendak, maka yang dikehendaki-Nya tersebut pastilah akan terlaksana. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Muriidan yang memiliki arti berkehendak. Adapun sifat mustahil-Nya adalah mukrahan yang berarti terpaksa atau tidak dapat menentukan.
Dalil Naqli
Al- Qur;an Surat Hud ayat 107 :
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
Artinya
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
Sifat Wajib Aliman (ﻋَﺎﻟِﻤًﺎ) sifat mustahil Jahilan (ﺟَﺎﻫِﻼ)
Allah merupakan Dzat yang maha mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk isi hati maupun pikiran dari ciptaan-Nya. Inilah mengapa Allah disebut memiliki sifat wajib Aliman yang artinya mengetahui, dan Dia mustahil bersifat Jahilan yang artinya bodoh.
Baca juga: Rahasia Hubungan Sir Allah dan Nur Muhammad yang Harus Anda Tahu
Dalil Naqli
Al- qur’an Surat An- Nisa ayat 176
يستفتونك قل الله يفتيكم في الكلالة إن امرؤ هلك ليس له ولد وله أخت فلها نصف ما ترك وهو يرثها إن لم يكن لها ولد فإن كانتا اثنتين فلهما الثلثان مما ترك وإن كانوا إخوة رجالا ونساء فللذكر مثل حظ الأنثيين يبين الله لكم أن تضلوا والله بكل شيء عليم
Artinya
“Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah 387. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan),jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Sifat wajib Hayyan (ﺣَﻴًّﺎ) Sifat mustahil mayitan (ﻣﻴتا )
Allah SWT itu adalah Dzat yang hidup, Ia tidak pernah mati, tidak pernah tidur, lengah maupun segala hal yang menjadi kebiasaan ciptaan-Nya. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Hayyan yang artinya adalah hidup. Dan Dia mustahil memiliki sifat mayitan yang artinya dalam keadaan mati.
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat Al- Furqon ayat 58
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفَى بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا
Artinya
“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.”
Sifat wajib Sami’an (ﺳَﻤِﻴْﻌًﺎ) sifat mustahil Ashamma (ﺃَﺻَﻢ)
Pada hakikatnya, sifat wajib bagi Allah sami’an yang artinya mendengar memaknai bahwa Allah SWT merupakan Dzay yang memiliki pendengaran yang sempurna, tidak ada batasan dan tiada hal yang dapat membatasinya. Oleh karena itulah mengapa Allah SWT mustahil memiliki sifat Ashamma yang artinya tuli.
Dalil Naqli
Al- qur;an surat Al- Baqarah ayat 256 :
لآَإِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Sifat Wajib Bashiiran (ﺑَﺼِﻴْﺭًﺍ) sifat mustahil a’maa (ﺃَﻋْﻤَﻰ)
Allah SWT merupakan Dzat yang mampu melihat segala hal yang ada di alam semesta ini tanpa adanya batasan. Ini merupakan sifat wajib bagi Allah yaitu Bashiiran yang berarti melihat. Sehingga sangatlah mustahil jika Allah memiliki sifat a’maa yang artinya buta.
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat Al- Hujurat ayat 18
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Sifat Wajib Mutakalliman (ﻣُﺘَﻜَﻠِّﻤًﺎ) sifat Mustahil abkam (ﺃَﺑْﻜَﻢْ)
Arti sifat wajib bagi Allah mutakalliman adalah berbicara, dimana Allah SWT mampu berbicara atau berfirman di dalam kitab-kitab yang Dia turunkan bagi para utusan-Nya. Dan sangatlah mustahil bagi Allah untuk bersifat abkam yang artinya bisu.
Baca juga: Rahasia Luar Biasa dari Asmaul Husna untuk Segala Hajat, Begini Cara Mengamalkannya
Dalil Naqli
Al- Qur’an Surat An- Nisa’ ayat 164
وَرُسُلا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
Artinya
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Allah telah berfirman secara langsung.”
Sumber:
Dalamislam.Com - 20 Sifat Allah Dan 99 Asmaul Husna