Inilah Kisah Seorang Wanita Muda di Jaman Nabi yang Bikin Baper
BINAJATI - Selang berapa waktu setelah berzina, wanita muda yang telah bersuami tersebut menangis menyesali perbuatan terkutuknya. Perasaan berdosa meluluh lantahkan ketenangan jiwanya.
“Yaa Allah, betapa kotornya aku.” ratapnya menyesali akan perbuatannya.
Dengan langkah gontai penuh kegalauan, perempuan tersebut mendatangi Nabinya.
Di hadapan Baginda Nabi, wanita tersebut tiba-tiba berteriak, “Yaa Rasulullah, aku telah berzina. Sucikanlah aku, Wahai Nabi Allah.”
Dengan muka masam, Rasulullah diam dan memalingkan wajahnya dari wanita tersebut.
Dan perempuan tersebut tidak mau menyerah akan sikap cuek Sang Baginda Nabi. Meski beberapa kali ia mencoba, Rasulullah tetap saja bersikap diam, dan justru meninggalkannya.
Setelah beberapa hari berlalu, ketika Rasulullah duduk di majelisnya, perempuan pezina tersebut mendatangi lagi beliau, “Yaa Rasulullah, sucikanlah aku!”
Seperti di awal, Rasulullah tetap bersikap diam dan memalingkan wajahnya. Dan perempuan itu juga tetap kekeh tak mempedulikan akan sikap Rasulullah yang acuh tak acuh terhadapnya.
“Yaa Rasulullah, mungkin engkau akan mengembalikanku sebagaimana engkau mengembalikan Ma’iz. Demi Allah aku sedang mengandung anak hasil dari perbuatan berzina” wanita tersebut memelas.
Mendengar ucapan itu, Rasulullah akhirnya menoleh dan berkata, “Engkau akan tetap dirajam sampai anakmu lahir.”
Perempuan tersebut berbunga-bunga mendengar respon Sang Baginda Nabi. Meskipun ia tahu bahwasanya dirinya tetap tidak akan bisa lolos dari hukum rajam.
Ia sadar atas konsekuensi hukum Allah atas perbuatan zinanya. Dan ia pun rela untuk menjalani hukum rajam.
Hal tersebut rela ia lakukan demi meraih ampunan dari Allah yang seutuhnya.
★★★
Waktu terus berjalan, tibalah saatnya ia melahirkan anak hasil mesumnya.
Setelah melahirkan, perempuan tersebut bergegas menemui Rasulullah dengan membawa bayinya.
Ia akan memenuhi janjinya untuk menerima hukuman rajam.
Baca juga: Kisah Menakjubkan dari Wali Allah yang Bisa Memotivasi Anda Untuk Meraih KaramahNya
“Aku telah melahirkan. Seperti permintaanku dulu, sucikanlah aku, Yaa Rasulullah!” perempuan tersebut kembali memohon pada Sang Baginda Nabi.
Rasulullah memandang penuh kasih akan kondisi perempuan yang berjalan di hamparan taubatan nasuha. Wajah letih dan kepayahan yang luar biasa nampak jelas dari raut muka perempuan tersebut.
Nabi shallallahu 'alaihi wasalam memandang bayi mungil yang dibawa wanita tersebut. Sang Baginda Nabi menjadi trenyuh, dan tidak tega melihat kondisi sang jabang bayi.
“Pergilah, susuilah anakmu hingga engkau menyapihnya” Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam.
Perempuan yang sudah pasrah akan ketentuan Tuhannya tersebut lantas pergi bersama bayinya.
Ia memenuhi perintah Rasulnya untuk merawat buah hatinya hingga menyapih selama dua tahun ke depan.
Dan setelah dua tahun merawat bayinya, akhirnya sang waktu menjemput dirinya untuk melaksanakan perintah Rasulullah.
Ia segera berkemas menghadap Rasulullah bersama anaknya.
Baca juga: 5 Fakta Etnis Moro di Filipina Selatan yang Tidak Banyak Dikabarkan Media
Dengan sepenuh cinta, ia berikan sepotong roti kepada anaknya. Naluri keibuannya muncul, ia merasakan sesak yang mengiris jiwanya.
Nafsunya bergejolak, tak tega rasanya kudu meninggalkan anaknya tersebut. Apa boleh buat, ia tidak boleh ingkar janji. Nabi dan Allah harus di atas segalanya.
Dengan iman yang membara, perempuan tersebut memenuhi ikrar sucinya, “Yaa Rasulullah, aku telah menyapihnya, dan anakku inipun telah mendapatkan haknya atasku. Untuk itu, sucikanlah aku, wahai Nabi Allah!”
Akhirnya cerita, Rasulullah memerintahkan pada salah satu sahabatnya untuk membawa pergi anak dari perempuan yang akan menjalani hukuman rajam tersebut.
Setelah itu Rasulullah memerintahkan untuk segera dilaksanakan hukum rajam.
Perempuan tersebut dikubur sampai sebatas dadanya.
Para sahabat nabi pun bersegera melakukan hukum rajam. Melempari batu wanita tersebut hingga ia benar-benar telah mati.
Akhir cerita, usai sudah pelaksanaan hukuman rajam bagi perempuan pezina yang telah menempuh jalan taubat.
Setelah dimandikan, dan sebelum menyalatkannya, Rasulullah bersabda ke pada para sahabatnya, “Perempuan ini telah bertaubat dengan taubatan yang sesungguhnya. Seandainya tujuh puluh penduduk Madinah menerima taubatnya, niscaya mereka akan mendapatkan bagiannya. Ia mati dalam keridhaan Allah. Semua itu karena kesungguhannya dalam bertaubat.”
Demikianlah jalan taubat perempuan pezina yang disucikan Rasulullah.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim juga dijelaskan, “Wahai Umat Muhammad, tidak seorangpun yang dicemburui oleh Allah (dari) hamba-Nya yang laki-laki dan perempuan yang berzina yang telah bertaubat. Wahai Umat Muhammad, seandainya engkau tahu apa yang aku tahu, niscaya engkau akan tertawa sedikit dan menangis yang banyak.”
(Disarikan dari Innaha Maalikah; Dr. Muhammad bin Abdul Rahman Al-Rafi’i)
Wallahu a'lam. Baca juga: 4 Kekuatan Dasyat dari Basmallah yang Tidak Disangka-sangka
Inilah Kisah Seorang Wanita Muda di Jaman Nabi yang Bikin Baper
Reviewed by Tabib Wira
on
March 17, 2019
Rating: