Rahasia Terpendam Para Ahli Hakikat untuk Meraih Kasyaf dalam Berzikir
BINAHUSSADA - Hal menarik dari tembang Tombo Ati (Obat Hati) buah karya Sunan Bonang adalah hikmah akan pentingnya manajemen hati untuk meraih kebahagiaan sejati.
Seperti judulnya, tembang Tombo Ati mengandung nilai-nilai spiritual (zikrullah) bagi jiwa-jiwa yang sedang lara.
Obat hati itu lima perkaranya. Yang pertama baca Qur’an dan maknanya. Yang kedua sholat malam dirikanlah. Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh. Yang ke empat perbanyaklah berpuasa. Yang kelima dzikir malam perpanjanglah. Salah satunya siapa bisa menjalani. Moga-moga Gusti Alloh mencukupi - Sunan BonangLalu apa sebabnya bila ada seorang muslim masih merasakan kegelisahan hati? Padahal segala amalan zikir sudah dilakukan. Seperti amalan yang diajarkan oleh Sunan Bonang dalam tembang Tombo Ati.
Dan apa pula sebabnya bila seorang ahli zikir (sekalipun) jiwanya masih kesetanan?
Fakta membuktikan, bukan salah zikirnya. Namun semua itu disebabkan oleh kemunafikan dalam diri. Lisannya berzikir, namun hatinya mengingkari.
Bagaimana bisa tenang, bisa hilang semua kegalauan hidup, dan bisa mendapatkan pencerahan batin; bila ia berzikir, namun hatinya mengingkari akan takdir Allah. Tiada rasa syukur atas nikmat karunia-Nya.
Baca juga: 2 Kegunaan Air Laut yang Tidak Disangka-sangka Berdasarkan Sunnah dan Sains Modern
Untuk itu, taklukan dulu rasa sedih-galau kita dengan rasa syukur. Sadari akan kelemahan kita sebagai seorang hamba. Setelah itu barulah penghambaan kita ujutkan dengan memohon pertolongan-Nya dengan zikir-zikir langitan.
Dengan begitu fadhilah zikir akan terasa dampaknya. Hati menjadi tenang, kesulitan akan menjadi kemudahan, dan jiwa pun tercerahkan.
Sebaliknya bila kesedihan belum bisa kita taklukkan dengan keridhaan dan rasa syukur. Maka di waktu yang berbeda, kesedihan akan kembali menerkam diri kita. Dalam rasa yang sama, namun dalam bentuk kejadian yg berbeda. Kesedihan akan terus berulang-ulang.
Rasa sedih yang berlarut-larut, kebencian, iri dan penyakit hati lainnya disebabkan oleh hati yang sempit. Karena hati tidak sanggup menampung segala sesuatu dari luar kehendak diri. Hati yang sempit diakibatkan oleh kekufuran akan nikmat Tuhan.
Tak ada cara lain agar bisa lepas dari cengkraman nafsu diri; selain dengan cara bersyukur. Dengan bersyukur hati menjadi luas.
Bila hati sudah seluas samudra, maka jiwa akan mampu menerima apapun kehendak dari luar diri. Dengan begitu hati akan seperti langit yang mencurahkan cinta kasih.
★★★
Zikir apapun yang kita amalkan tak akan mampu menghilangkan rasa galau, tak bisa menghilangkan penyakit hati, dan tak bisa melesatkan jiwa kita ke hadirat Allah; bila tiada rasa syukur.
Zikir tanpa rasa syukur hanya akan menyesatkan jiwa seseorang. Seperti yang dikisahkan Imam Al-Ghazali berikut ini.
Salah satu murit Imam Al-Ghazali bertanya kepadanya, "Mengapa ada orang yang rajin berdzikir, namun malah dirinnya semakin dekat dengan setan? Bukankah dzikir bisa membuat seorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala, dan setan akan berlari darinya?”
" Iya, betul" jawab Imam Al-Ghazali.
Baca juga: Kunci Sukses Menuntut Ilmi yang Harus Dimiliki para Santri
“Namun kenapa ada orang yang rajin berdzikir justru malah semakin dekat dengan setan?” sang murit kembali bertanya.
Imam Al-Ghazali kembali menasihati muritnya, “Bagaimana pendapatmu, jika ada orang yang mengusir anjing, namun ia masih menyimpan tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing di sekitarnya tersebut?”
“Tentu anjing itu akan kembali datang setelah diusir.” jawab sang murit.
Imam al-Ghazali menjelaskan, " Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir, tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati dalam dirinya. Setan akan terus datang dan mendekat; bahkan bersahabat dengannya."
Ketika kesombongan, iri dengki, dan berbagai penyakit hati lainnya menghinggapi pada jiwa seseorang. Maka setan akan senantiasa rajin mendatanginya, mengakrabkan diri, kemudian merayu untuk menjadi sahabat karibnya.
Itulah hakikat zikir yang sering kita lalaikan. Kita lebih senang dengan zikir lisan, dibanding zikir dengan hati. Sering kali kita hanya berhenti pada zikir-zikir berjumlah dan berjamaah. Dan melupakan akhlak dan adab sebelum berzikir.
Jadi sangat mungkin terjadi bila ada orang yang rajin berzikir, namun masih ada penyakit hati dalam dirinya.
Meskipun begitu, tentu orang yang berzikir masih lebih baik dari pada orang yang tidak berzikir.
Nah, begitulah rahasia amalan zikir para ahli hakikat untuk meraih kasyaf spiritual (khusyuk). Mereka lebih sibuk memperhatikan amalan hatinya, daripada amalan dhahirnya.
Bagi para pejalan, tak perlu menunggu lara hati untuk bisa mengamalkan ajaran Sunan Bonang tersebut (tembang Tombo Ati). Karena sudah menjadi kelaziman, zikir adalah gaya hidup bagi seorang hamba keren. Gizi terbaik bagi jiwa.
Wallahu a'lam. Baca juga: 1 Kisah Wali Allah yang Bisa Memotivasi Anda untuk Meraih KaramahNya
Rahasia Terpendam Para Ahli Hakikat untuk Meraih Kasyaf dalam Berzikir
Reviewed by Tabib Wira
on
February 28, 2019
Rating: