Ads Top

Daftar Doa Berbuka Puasa (Arab, Latin & Terjemah Indonesia)

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINAJATI - Berbuka puasa adalah amalan penting umat Islam selama puasa Ramadhan. Karenanya menjadi penting untuk bisa berdoa berbuka puasa.

Nabi ﷺ membolehkan kita memanjatkan permohonan kepada Allah kapan pun dan di mana pun berada. Namun baginda Nabi ﷺ ada banyak tempat dimana doa cepat diterima alias makbul, seperti ketika berbuka puasa, khsususnya di bulan Ramadhan.

Sesuai sabda Nabi ﷺ berdoa ketika menjelang berbuka puasa tidak akan ditolak oleh Allah. Dengan demikian, selayaknya setiap Muslim yang sedang berpuasa banyak-banyak berdoa, wabil khusus, menjelang berbuka puasa.

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi ﷺ telah bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ تـُرَدُّ دَعْوَتـُهُمُ الصَّ ائِمُ حَتىَّ يـُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi. (HR: Ahmad).

Hadis tersebut diperkuat dengan hadis riwayat dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah ﷺ bersabda;

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR: Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 10: 14).

Salah satu sunnah dari Baginda Nabi ﷺ saat puasa adalah menyegerakan berbuka puasa, saat waktu buka puasa tiba. Nabi menganjurkan umatnya berbuka puasa dengan kurma, jika tidak mendapatkan kurma, dianjurkan berbuka dengan air.

Selain memerintahkan menyegerakan berbuka puasa, Baginda Nabi ﷺ menganjurkan umatnya untuk membaca bacaan doa buka puasa seperti yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ.

Inilah beberapa doa pilihan berbuka puasa yang direkomendasikan para ulama

Imam al-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar, menulis macam ragam doa berbuka puasa. Umat Islam tinggal memilihnya yang mudah;

Do’a berbuka puasa pertama,

Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”(Riwayat Abu Daud, lihat Shahih al-Jami’).

Doa berbuka puasa kedua,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu.

Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu `anhuma ia berkata,”Nabi ﷺ jika berbuka ia berkata,”Ya Allah, untuk-Mu puasaku dan atas rizki-Mu aku berbuka, maka terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.’” (Diriwayatkan oleh Ath Thabarani, Ad Daraquthni, Ibnu As Sunni).

Do’a berbuka puasa ketiga,

Adapun doa yang lain yang merupakan atsar dari perkataan Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma adalah,;

اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ

Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii-ed

“Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku.” (HR: Ibnu Majah).

Doa berbuka puasa keempat,

Dari kedua hadis tersebut di atas dan dari riwayat hadis yang lain, Syaikh Wahbah al-Zuhaili menggabungkan dalam kitabnya Alfiqh al-Islami wa Adillatuhu dan menyebutnya sebagai doa yang ma’tsur ketika berbuka.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَ بِكَ آمَنْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اغْفِرْلِىيْ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِيْ فَصُمْتُ وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ

Allahumma inni laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika amantu, dzahabaz zdama-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allah ta’ala. Ya wasi’al fadhli ighfirli, alhamdulillahil ladzi a’anani fashumtu wa rozaqoni fa afthortu.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berpuasa karena-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu. Kepada-Mu aku bertawakal dan kepada-Mu aku beriman. Dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah dan pahala telah pasti didapatkan, insya Allah. Wahai Tuhan yang luas karunia-Nya, ampunilah dosaku. Segala puji bagi Allah yang telah membantuku sehingga aku dapat berpuasa dan memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.

Doa berbuka puasa kelima,

Daripada Muaz bin Zuhrah, telah sampai kepadanya bahwa Nabi ﷺ bersabda apabila hendak berbuka membaca,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

“Segala puji bagi Allah yang telah menolongku sehingga aku berpuasa. Dan telah memberikanku rizki sehingga aku berbuka.” (HR: Ibnu Sunni, Lihat: Amal al-Yaum wa al-Lailah).

Daripada Ibn Abbas RA, bahwa Nabi ﷺ bersabda ketika berbuka membaca:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni, Amal al-Yaum wa al-Lailah).

Daripada Abdullah bin ‘Amr berkata bahwa Nabi ﷺ apabila hendak berbuka beliau bersabda:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

“Ya Allah Ya Tuhan kami, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang mana meliputi semua perkara agar Engkau ampunkan aku.” (HR: Ibn Majah).

Doa pertama dan kedua paling populer di Indonesia, umumya umat Islam bisa memilihnya.

Pandangan 4 Madzhab tentang Doa Berbuka “Allahumma laka shumtu”

Meski umat Islam banyak pilihan berdoa, sampai saat ini, masih saja ada perdebatan, apakah doa jenis ”Allahumma laka Shumtu….” sesuai sunnah? Dalam hal ini, para ulama terdahu sudah membahasnya.

1. Madzhab Hanafi

Imam Ath Thahthawi Al Hanafi berkata,”Dan dari kesunnahan ketika berbuka, mengatakan,”Allahumma laka shumthu wa bika amantu wa ‘ala rizkika afthartu wa shaumu ghadd min syahri ramadhan nawaitu faghfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu.” (dalam Hasyiyah ‘ala Al Maraqi Al Falah (1/450).

Dalam naskah doa, ditambah dengan kata “wa bika amantu” (dan dengan kepada-Mu aku beriman), juga beberapa tambahan lain, yakni talafudz dengan niat untuk berpuasa besok. Maka dalam hal ini Mulla Ali Al Qari Al Hanafi berkata, ”Dan tambahan “wa bika amantu” tidak memiliki asal, meski maknanya shahih. Demikian juga tambahan “wa alaika tawakkaltu wa li shaumi ghadd nawaitu” (dan kepada-Mu aku bertawakkal dan untuk puasa esok aku berniat) dan niat dengan lisan merupakan bid’ah hasanah.” (dalam Mirqat Al Mafatih, 6/304).

Pendapat yang sama dinyatakan dalam beberapa kitab fiqih Hanafi seperti Majma’ Al Anhar (1/365), Tabyin Al Haqa`iq (1/342), juga Al Fatawa Al Hindiyah, bahwa berdoa dengan lafadz di atas merupakan kesunnahah.

2. Madzhab Maliki

Dalam Madzhab Maliki, Syeikh Ahmad Ad Dardir mengatakan,”Dan disunnahkan mengatakan (ketika berbuka), Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizkika afthartu faghfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu.

Dan di Hadits: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizkika afthartu dzahaba adz dzama’u wab talatil uruqu wa tsabatal ajru insya’allah.” (dalam Asy Syarh Al Kabir, 1/515).

Hal yang sama juga disampaikan dalam beberapa kitab Madzhab Maliki seperti dalam Bulghah As Salik (1/446) dan Mawahib Al Jalil (3/306).

3. Madzhab Syafi’i

Imam An Nawawi berkata, ”Dan disunnahkan berkata saat berbuka: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizkika afthartu.” (dalam Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/ 362).

Yang demikian itu menurut Imam An Nawawi merupakan pendapat Imam Abu Ishaq Asy Syirazi dan seluruh pengikut Madzhab Asy Syafi`i (dalam Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/ 362)

Syeikh Al Islam Zakariya Al Anshari menyatakan, ”Dan hendaklah bagi orang yang berpuasa berkata setelah berbuka dan dalam naskah lainnya ketika berbuka: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizkika afthartu, dalam rangka ittiba’.” (dalam Asna Al Mathalib, 1/442).

4. Madzhab Hanbali

Ibnu Qudamah Al Maqdisi berkata, ”Dan disunnahkan menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur dan berbuka dengan kurma dan jika tidak ada maka dengan air, dan berkata ketika berbuka puasa: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizkika afthartu subhanaka allahuma wabihamdika. Allahumma taqabbal minna innaka antas sami’ ul alim.” (dalam Al Muqni` 1/105).

Hal yang sama dinyatakan dalam Al Hidayah (1/161) karya Al Kalwadzani, juga dalam Al Iqna` fi Fiqh Al Imam Ahmad bin Hanbal (1/310) karya Abu An Naja Al Hijawi, demikian pula dalam Al Inshaf (3/235) karya Al Mardawi.

Dengan demikian, pengamalan do`a “Allahumma laka shumtu”, dengan berbagai tambahannya yang telah dinyatakan para ulama dalam kitab-kitab fikih, merupakan perkara yang disunnahkan oleh para ulama dalam Madzhab Empat, jadi tidak perlu dipertentangkan.

Sumber:
Hidayatullah - Inilah Pilihan Doa Berbuka Puasa
Daftar Doa Berbuka Puasa (Arab, Latin & Terjemah Indonesia) Daftar Doa Berbuka Puasa (Arab, Latin & Terjemah Indonesia) Reviewed by Tabib Wira on February 02, 2000 Rating: 5