Ads Top

Panduan Cara Ziarah Kubur yang Benar: Ucapkan Salam dan 6 Adab Lainnya

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINAJATI - Ziarah kubur merupakan salah satu sunnah atau tradisi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Beliau benar-benar melaksanakannya sendiri saat masih hidup di dunia. Bahkan Rasulullah mengajari para sahabatnya bagaimana cara berziarah yang benar.

Kegiatan ziarah Rasulullah SAW ditunjukkan dalam hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasululullah bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ يَزُورُ قَبْرَ أَخِيهِ وَيَجْلِسُ عِنْدَهُ، إِلَّا اسْتَأْنَسَ بِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ حَتَّى يَقُومَ

Artinya: "Tak seorang pun yang berziarah ke makam saudaranya dan duduk di dekatnya, kecuali saudaranya itu terhibur (dengan kedatangannya) dan menjawab (salamnya) hingga ia meninggalkan tempatnya."

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya dahulu aku telah melarang kalian berziarah kubur, maka kini ziarahilah kuburan (karena yang demikian dapat mengingatkan kalian kepada akhirat) (dan dengan menziarahi kubur adalah menambah kebaikan). (Barangsiapa yang berkehendak untuk menziarahinya, maka ziarahilah, dan jangan kalian mengucapkan kata kata yang bathil.)" (HR. Muslim, Abu Dawud, Baihaqi, an-Nasa'i, dan Ahmad).

Baca juga: 6 Aturan (Adab Hati) saat Ta'ziah, Ini Nasihat Imam Ghazali

Oleh sebab itu, sebagai umat muslim wajib mengetahui adab-adab ziarah kubur yang sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW. Hal ini diharapkan agar ziarah kubur menjadi amal sholeh.

7 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah
BINAJATI - https://binajati.blogspot.com
Sumber Photo: Republika.Co.ID
Dilansir dari laman Detik.Com dan berbagai sumber, berikut adab ziarah kubur yang sesuai sunnah Rasulullah SAW dan harus Anda amalkan.

1. Mengucapkan salam

Adab yang pertama dilakukan dalam berziarah kubur adalah mengucapkan salam.

Para peziarah disunnahkan untuk mengucap salam kepada penghuni kuburan muslim. Adapun ucapan salam hendaknya menghadap wajah mayat lalu mengucapkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. Wa inna insyaa alloohu bikum laahiquun. Nasalullooha lanaa walakumul 'aafiyah."

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua." (HR. Muslim).

2. Tidak memakai sandal di area kuburan

Saat berziarah disunnahkan untuk tidak memakai alas kaki saat berjalan di area kuburan. Hal ini bertujuan untuk menghormati penghuni kuburan. Sebagaimana dalam sebuah hadits:

يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

Artinya: "Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya," (HR. Abu Daud).

Namun, jika tanah kuburan itu bertanah panas, basah, dan sebagainya, dibolehkan untuk memakai sandal.

3. Membaca Al-Qur'an

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Jika di antara kalian ada yang meninggal, maka janganlah diakhirkan, segeralah dimakamkan. Dan bacakanlah di samping kuburnya, Surat Al-Fatihah di dekat kepala dan ayat terakhir Surat Al-Baqarah di dekat kakinya". (HR. At Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 13613, Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al Iman No. 9294)

Abdullah bin Umar adalah salah satu sahabat Nabi yang dikenal sangat ketat dalam mengamalkan sunnah. Beliau pun menyunnahkan membaca Al-Qur'an bagi jenazah yang baru dimakamkan.

Imam Amir Asy-Sya'bi rahimahullah berkata: "Orang-orang Anshar (para sahabat) jika ada yang wafat si antara mereka, mereka berkumpul di kubur mayit tersebut, dan mereka membaca Al-Quran di sisinya."

Dalam Kitab Riyadhushshalihin, Imam an-Nawawi rahimahullah:

قال الشَّافِعِيُّ رَحِمهُ اللَّه: ويُسْتَحَبُّ أن يُقرَأَ عِنْدَهُ شيءٌ مِنَ القُرآنِ، وَإن خَتَمُوا القُرآن عِنْدهُ كانَ حَسن

Berkata Imam Asy-Syafi’i rahimahullah: "Hal yang disukai membaca Al-Qur'an di sisi kubur dan jika sampai khatam maka itu bagus." (Hal. 295, Muasasah Ar Risalah)

  
Kemudian Salamah bin Syabib, dia berkata: "Aku datangi Ahmad bin Hanbal, aku berkata kepadanya: "Aku melihat 'Affan membaca Al-Qur'an di kubur dengan mushaf." Ahmad bin Hanbal berkata kepadaku: "Baca sampai Khatam lebih baik baginya."

Dengan membaca Al-Qur'an (meski surat pendek), maka orang yang hadir akan mendapat pahala. Sementara bagi mayat yang diziarahi akan mendapat rahmat (kasih sayang Allah).

4. Mendoakan mayat

Rasulullah menziarahi kuburan sahabatnya untuk mereka dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika mendoakan mayat dan disarankan untuk menghadap kiblat.

Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa ziarah kubur kepada para sahabat.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada mereka (para sahabat) apa yang mesti mereka kerjakan apabila mereka hendak ziarah kubur, yaitu mendoakan si mayit. Hal ini bisa menjadi sumber rujukan dalil atau hukum di dalam kita berdoa saat ziarah kubur.

Diceritakan Rasulullah SAW mendoakan orang yang telah meninggal dunia di Baqi. Baqi adalah pemakaman utama yang terletak di Madinah, Arab Saudi.

كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ كلَّما كانت ليلتُها من رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ يَخرُجُ في آخرِ اللَّيلِ إلى البقيعِ فيقولُ السَّلامُ عليْكم دارَ قومٍ مؤمِنينَ وإنَّا وَإيَّاكم متواعِدونَ غدًا أو مواكِلونَ وإنَّا إن شاءَ اللَّهُ بِكم لاحقونَ اللَّهمَّ اغفِر لأَهلِ بقيعِ الغرقَدِ

Aisyah berkata bahwa pada malam gilirannya bersama Rasulullah SAW, di akhir malam Rasulullah SAW keluar ke Baqi dan mengucapkan, "Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum Mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penduduk Baqi yang mati tenggelam." (HR Muslim)

5. Boleh menangis asal tidak berlebihan

Menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya. Maka dari itu hendaknya tidak boleh berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri saat ziarah kubur. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini.

Baca juga: Cek Dalil Kebolehan Baca Qur'an di Kuburan, Ini Manfaatnya

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegur wanita yang menangis di kuburan:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – قَالَ مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ عِنْدَ قَبْرٍ وَهِىَ تَبْكِى فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى »

Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu , dia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati seorang wanita di dekat sebuah kuburan dan dia sedang menangis, maka beliau bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allâh dan sabarlah (wahai wanita)!’. [HR. Bukhâri, no. 1252]

6. Tidak duduk dan berjalan di atas pusara kuburan

Adab lainnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan ziarah kubur adalah tidak duduk atau berdiri di atas kuburan. Sementara itu, diperbolehkan bila berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

"Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR. Muslim).

7. Menyiram air di atas pusara

Kegiatan menyiram air di atas pusara kuburan saat berziarah diperbolehkan. Berdasarkan salah atu hadits yang berbunyi:

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR. Abu Daud).

Baca juga: Panduan Lengkap Doa bagi Orang Meninggal Sesuai Sunnah Nabi

Itulah 7 adab ziarah kubur yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Dengan mengetahui aturan ziarah kubur, maka apa yang kita lakukan akan bernilai amal sholeh. Aamiin.
Panduan Cara Ziarah Kubur yang Benar: Ucapkan Salam dan 6 Adab Lainnya Panduan Cara Ziarah Kubur yang Benar: Ucapkan Salam dan 6 Adab Lainnya Reviewed by Tabib Wira on July 30, 2021 Rating: 5