Ads Top

Petunjuk Doa untuk Orang Teraniyaya (Terdzalimi), Dijamin Dapat Keadilan & Pembelaan Tuhan

BINAJATI - https://binajati.blogspot.com

BINARASA - Barangkali kita pernah geram menyaksikan begitu banyak kezaliman berlangsung di depan mata. Rasanya kita ingin melawan, tapi tak bisa. Kita tak punya daya melakukannya.


Apalagi bila kezaliman itu berlangsung lama. Korban telah banyak berjatuhan, namun kezalimannya tak terhentikan. Kehidupan para pelaku kezaliman itu justru terlihat kian menyenangkan. Sebaliknya, pihak yang dizalimi kian sengsara.


Kita kemudian bertanya, mengapa Yang Maha Kuasa tak segera menghentikan kezaliman itu? Mengapa Yang Maha Rahman membiarkan saja orang-orang baik menjadi korban kekejamannya? Di mana Allah Ta’ala yang tak pernah tidur?


Perasaan ini pernah dirasakan para Sahabat Rasulullah SAW di masa-masa awal kenabian. Ketika itu, kaum musyrik Makkah selalu menghalang-halangi dakwah Rasulullah SAW dan para sahabat. Perlakuan mereka semakin lama semakin menjadi-jadi. Mereka memboikot, tidak bersedia berjual beli dengan kaum Muslim, memutus hubungan persaudaraan, tak mau menolong, bahkan mereka menyiksa kaum Muslimin.


Siksaan kaum kafir tersebut amat berat dirasakan kaum Muslim. Hampir-hampir mereka berputus asa. Sementara orang-orang musyrik kelihatannya seakan-akan diberi hati oleh Allah Ta’ala. Mereka diberi kekuasaan dan kekayaan harta.


Dalam keadaan demikian, turunlah seruan Allah Ta’ala sebagai pelipur lara. “Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,” (Ibrahim [14]: 42)


Ayat tersebut hendak menegaskan kepada Rasulullah SAW dan para sahabat, bahwa Allah Ta’ala tidak lengah dan senantiasa memperhatikan tindakan dan perbuatan orang-orang musyrik yang zalim itu.


Baca juga: 6 Hal Ini Jadi Syarat & Adab dalam Berzikir yang Sering Terlewatkan, Jangan Abaikan Ya!


Tindakan mereka sesungguhnya merugikan diri mereka sendiri. Sebab, pada hakekatnya, mereka juga telah menganiaya diri mereka sendiri. Allah Ta’ala pasti mencatat segala perbuatan mereka. Tidak ada satupun yang luput dari catatan-Nya. Semua tindakan mereka itu akan diberi balasan dengan setimpal. Allah Ta’ala akan memasukkan mereka ke dalam neraka yang menyala-nyala di akhirat nanti.”


Meski dalam redaksinya ayat ini ditujukan kepada Rasulullah SAW, tetapi ayat ini berlaku pula untuk seluruh umat Muhammad SAW, termasuk umatnya yang hidup pada masa kini. Kita saksikan lewat laman-laman berita bagaimana kaum Muslim di berbagai beladan dunia ditindas, dianiaya, diembargo oleh rezim yang kejam. Ada yang mencoba bertahan, ada juga yang terpaksa mengungsi karena tak kuat dengan kekejaman itu.


Ada juga Muslim minoritas yang diperlakukan tidak adil. Mereka dipaksa mengganti keyakinannya. Mereka diisolasi, tak bisa keluar, dan tak bisa pula menampakkan identitas kemuslimannya.


Bahkan, ada juga Muslim mayoritas yang tak mampu mendominasi kebijakan pemerintahannya. Jumlah mereka di negara itu memang banyak, namun mereka dilemahkan oleh sistem. Jadilah mereka “minoritas” yang tak mampu membela dirinya dan terus menerus mengalami ketidakadilan.


Baca juga: Gunakan Amalan Doa dan Wirid Ini, Dijamin Orang Akan Tunduk Patuh & Mengikuti Perintah Anda


Tak perlu merasa berkecil hati dengan semua ini. Ayat yang dulu turun untuk menghibur Rasulullah SAW dan para sahabat juga diturunkan untuk kita. Teruslah berjuang karena Allah Ta’ala tak pernah lengah.


Tak perlu merasa iri melihat kehidupan orang-orang yang zalim tersebut penuh kemewahan. Karena sesungguhnya kesenangan mereka hanyalah sementara, sampai tiba hari yang penuh dengan huru-hara dan kesengsaraan. Hari di mana mata mereka akan terbelalak ketakutan menghadapi balasan yang akan diberikan Allah Ta’ala. [1]


Kedzaliman yang Langsung Mendapatkan Balasan di Dunia


Cepat atau lambat, Kezaliman pasti akan dibalas oleh Allah ta’ala dengan malapetaka. Selain telah dinyatakan langsung dalam al-Qur’an serta hadis Nabi SAW, juga tidak sedikit catatan sejarah yang telah membuktikan hal tersebut. Salah satunya adalah kezaliman yang dilakukan oleh seorang wanita, Arwa bin Uwais, terhadap seorang shahabat agung bernama Sa‘id bin Zaid bin Amru bin Nufail.


Wanita tersebut menuduh Sa‘id dengan tuduhan yang tidak ada padanya dan menuntut dirinya dengan suatu kedustaan. Namun, Allah memberi tangguh waktu bagi orang yang zalim. Hingga jika Dia mengazabnya, ia tidak bisa meloloskan diri.


Diriwayatkan pada zaman Bani Umayyah, Sa‘id bin Zaid r.a mengalami suatu peristiwa besar yang selalu diperbincangkan oleh penduduk Madinah dalam waktu yang lama. Peristiwa itu telah disebutkan Al-Bukhari dalam Shahîh-nya, Muslim dalam Shahîh-nya, dan oleh yang lainnya dalam kitab-kitab sirah.


Berawal dari Arwa binti Uwais yang mengklaim bahwa Sa‘id telah merampas sebagian tanah miliknya dan menyatukannya dengan tanah milik Sa‘id. Ia menyebarkan hal tersebut di tengah-tengah manusia. Kejahatannya pun terus berkelanjutan hingga ia mengadukan perkaranya kepada gubernur Madinah, Marwan bin Hakam.


Marwan mengirim beberapa orang utusan kepada Sa‘id untuk mengurus perkara tersebut dan perkara tersebut sempat menyulitkan Sa‘id.  Ia pun berkata, “Mereka menganggap aku telah menzalimi wanita tersebut. Bagaimana aku menzalimi dirinya, padahal aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda:


مَنْ ظَلَمَ قِيدَ شِبْرٍ طُوِّقَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ


‘Siapa yang menzalimi seseorang dalam hal sejengkal tanah, pada hari kiamat kelak ia akan dikalungi tujuh bumi.‘ (HR Al-Bukhari dan Muslim).”


Sa‘id ra. Kemudian berdoa karena ia telah dizalimi, “Ya Allah, sesungguhnya ia telah mengklaim bahwa aku telah menzalimi dirinya. Jika ia berdusta maka butakanlah matanya dan lemparkanlah ia ke dalam sumurnya yang di sana ia berselisih denganku. Tampakkanlah cahaya kebenaranku di tengah-tengah kaum muslimin bahwa aku tidak menzaliminya.”


Tak berselang lama setelah itu, mengalirlah air bah yang sangat deras dari jurang lembah di Madinah yang menyingkap batas pemisah antara tanah kedua orang tersebut. Akhirnya, menjadi jelaslah bagi kaum muslimin bahwa Sa‘id berada di pihak yang benar.


Sebulan setelah itu, si wanita tersebut mengalami kebutaan. Tatkala ia berkeliling di area tanahnya, ia terjatuh ke dalam sumur yang di sana ia berselisih dengan Sa‘id.


Baca juga: 5 Contoh Doa & Wirid Berbahasa Jawa dari Ijasah Ulama Jaman Dulu yang Ampuh untuk Anda Amalkan


Hal ini tidaklah mengherankan, sebab Rasulullah SAW bersabda:


وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ


“Waspadailah doa orang yang terzalimi, karena tidak ada suatu penghalang pun antara ia dan Allah.” (HR Bukhari).


Kisah di atas, menjadi salah satu bukti kuat jika kezaliman itu pasti berujung pada kehancuran. Allah ta’ala tidak pernah membiarkan kezaliman terjadi pada hambanya. Cepat atau lambat, kemurkaan pasti diturunkan kepada siapa saja yang berbuat zalim.


Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mau merenungkan secara mendalam peristiwa tersebut, pasti mereka akan meninggalkan kezaliman dan memutuskan segala sesuatu dengan adil. Lalu mereka juga akan sadar bahwa Allah Ta’ala senantiasa mengawasi setiap orang yang mengambil hak-hak kaum muslimin dan menguasai mereka dengan kedustaan dan kekejian. [2]


Penguasa Zalim Langsung Lumpuh Setelah Ulama Baca Ayat Ini


Ulama yang membimbing manusia kepada kebenaran mestinya dihormati dan dimuliakan. Namun, kali ini ceritanya lain. Seorang penguasa zalim bertindak sewenang-wenang terhadapnya.


Dilansir dari kisahhikmah , Al Laits bin Sa’ad Al Mishri adalah seorang ulama dari kalangan tabi’in. Di usianya yang baru 16 tahun, keilmuannya telah diakui para gurunya termasuk ahli fiqih terkemuka Az Zuhri.


Bahkan, nama Al Laits juga disebut-sebut Hisyam bin Malik. Khalifah itu memprediksi, dengan kapasitas keilmuannya waktu itu, Al Laits akan memimpin para ulama Arab meskipun ia masih muda dan berasal dari Mesir.


Saat sang ayah wafat, Al Laits pulang ke kampung halamannya di desa Qalqasyandah, bagian dari wilayah administratif Markaz Taukh, provinsi Qalyubiyah, tidak jauh dari ibukota Mesir.


Ayahnya seorang kaya raya, memiliki harta melimpah dan sejumlah area pertanian yang subur. Ia juga tokoh yang dihormati.


Namun, ia setelah meninggal dan Al Laits menjadi tulang punggung keluarga, penguasa lokal merobohkan rumahnya. Al Lait lalu membangunnya kembali. Namun baru saja pembangunan dimulai, penguasa mengirimkan pasukan untuk merobohkannya.


Al Laits tidak melawan. Besoknya, ia berusaha membangun kembali rumah itu. Namun, lagi-lagi penguasa mengirim orang untuk menghancurkannya. Hingga tiga kali Al Laits membangun rumah, tiga kali pula dihancurkan penguasa.


Al Laits bersabar. Sebagai manusia biasa, kesedihan pasti ada. Ia tidak tahu apakah penguasa punya dendam terhadap ayahnya yang baru bisa dilampiaskan sekarang atau tidak suka dengan dirinya sehingga berupaya menghinakannya.


Malamnya, sebuah keanehan terjadi. Al Laits bermimpi didatangi seseorang yang mengatakan kepadanya, “Hai Laits, bacalah firman Allah Ta’ala:


وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ


“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)” (QS Al Qashash: 5)


Setelah membaca ayat itu, paginya ia mendapat kabar bahwa penguasa itu mengalami kelumpuhan. Menderita lumpuh, membuat penguasa itu memerintahkan bawahannya untuk menghentikan kezalimah kepada ulama, khususnya tidak lagi merobohkan rumah Al Laits.


Baca juga: 4 Kekuatan Dasyat dari Basmallah yang Tidak Disangka-sangka


Beberapa hari kemudian, penguasa itu meninggal dunia.


Kabar meninggalnya penguasa zalim itu tersebar cepat ke berbagai daerah. Nama Al Laits pun semakin harum. “Sungguh Allah telah membela Al Laits sebagaimana firman-Nya dalam Al Hajj ayat 38: Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman.” kata mereka. [3]


Sumber:

1. Hidayatullah.Com

2. Kiblat.Net

3. Sripoku.Com

Petunjuk Doa untuk Orang Teraniyaya (Terdzalimi), Dijamin Dapat Keadilan & Pembelaan Tuhan Petunjuk Doa untuk Orang Teraniyaya (Terdzalimi), Dijamin Dapat Keadilan & Pembelaan Tuhan Reviewed by Tabib Wira on January 02, 2021 Rating: 5