Inilah Kisah Cinta Mujahid Penghafal Al Quran yang Berakhir Sangat Mengenaskan

BINAJATI - Rahasia terpendam dari kawruh Jawa tentang perumpaan 'wingko katon kencono, kencono katon wingko' mengandung nasihat yang luar biasa.

Dari sudut bahasa, 'wingko katon kencono, kencono katon wingko' artinya adalah pecahan genteng yang terlihat seperti mustika, dan mustika terlihat hanya seperti pecahan genteng.

Lalu apa maksut dari perumpamaan wingko katon kencono, kencono katon wingko?

Perumpamaan dari kawruh Jawa di atas mengandung nasihat tentang sebuah nilai dari rasa cinta yang digambarkan seperti nilai dari pecahan genteng dan mustika.

Baca juga: Jalan Cinta Sang Sufi yang Bisa Memotivasi Anda

Di mata orang yang sedang jatuh cinta (nafsu), pecahan genteng yang kurang mempunyai nilai estetika dan ekonomi akan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan gemerlapnya mustika.

Mustika yang bernilai tinggi menjadi tak bernilai sama sekali di mata orang yang sedang terpedaya cinta. Mustika pun terlihat hanya seperti pecahan genteng yang tak bernilai.

Subhanallah, sungguh luar biasa dampak kegilaan bagi orang yang sedang jatuh cinta (dunia). Seperti kisah cintanya seorang tabi'in yang berakhir sangat mengenaskan berikut ini.

Cinta Terlarang Seorang Tabi'in dengan Wanita Romawi yang Berujung Murtad 

‘Abdah bin ‘Abdurrahiim, ia adalah seorang tabi'in (270 H) yang keimanannya tak diragukan lagi. Seorang mujahid yang bagus hafalan Al-Qur’annya, masyur akan keilmuannya, ketaqwaan dan keimanannya.

Namun siapa sangka jika tabi'in tersebut menjadi murtad. Ia tersesat hingga akhir hidupnya. Mati tanpa berbekal iman Islam.

Sebelum murtad, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim hafal semua isi Al-Qur’an. Dan setelah murtad, semua hafalan Al-Qur'annya hilang tak tersisa, kecuali dua ayat saja.

Cinta Terlarang Sang Mujahid

Al kisah, kaum muslimin sedang mengepung wilayah Romawi. Tanpa sengaja ‘Abdah melihat seorang wanita yang cantik rupawan di dalam benteng.

Pesona kecantikan wanita Romawi di dalam benteng telah meluluh lantahkan hatinya 'Abdah.

Tak kuasa menahan gejolak hatinya, Abdah bin ‘Abdurrahiim mengirim surat cinta kepada wanita pujaannya tersebut.

Abdah bin ‘Abdurrahiim, “Cantik, jadilah kekasihku! Aku mencintaimu.”

"Iya kakanda. Aku akan menjadi milikmu seutuhnya. Namun engkau harus masuk terlebih dahulu ke agamaku Nasrani!" Jawab Perempuan Romawi

Gejolak cinta kepada seorang wanita Romawi telah merobohkan benteng keimanan 'Abdah.

Baca juga: Rahasia Terpendam Para Ahli Hakikat untuk Meraih Kasyaf dalam Berzikir

Abdah terjajah nafsu, terjajah cinta palsu. Ibarat seperti 'Wingko katon kencono, kencono katon wingko'. Iman Islam 'Abdah pun tergadaikan demi cintanya kepada seorang wanita Romawi.

'Abdah akhirnya murtad. Ia pun menikahi gadis pujaan hatinya tersebut.

Kaum muslimin berduka atas murtadnya 'Abdah. Nasihat dan bujuk rayu kaum muslimin tidak dihiraukannya.

Akhir cerita, Allah mengunci hati, pendengaran, dan penglihatan 'Abdah. Semua hafalan Al-Qur'an yang dimiliki 'Abdah pun sirna. Kecuali dua ayat,

Orang-orang kafir seringkali menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang muslim. Biarkanlah mereka di dunia ini makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan kosong. Maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka - Al Hijr, Ayat 2 - 3

Innalillah, hingga ajal menjemput, 'Abdah si mantan mujahid dan penghafal Al-Qur'an mati dengan dihinakan Allah. Mati dalam keadaan murtad. Mati tidak membawa iman Islam.

Wallahu a'lam. Baca juga: Sebuah Kisah dari Wali Allah yang Bisa Memotivasi Anda untuk Meraih Karamah-Nya